Luncurkan Game Baru, Inilah Harapan CEO Agate

0
546
Reporter: Leo Farhan

Agate, pengembang game Indonesia meluncurkan simulasi game manajemen e-sports lokal pertama di Indonesia pada Selasa (25/02/2020). Peluncuran tersebut sebagai upaya untuk mendorong pengembang lokal seiring dengan perkembangan mobile game di Indonesia.

Menurut CEO Agate Arief Widhiyasa, ini untuk membuktikan bahwa developer lokal dapat berkembang di industri game Tanah Air.

Dalam peluncurannya, Agate menggandeng salah satu tim e-sports profesional Rex Regum Qeon (RRQ) yang dipimpin oleh Andrian Paulin. Dalam peluncurannya, Arif dan Andrien percaya game ini dapat berkembang dengan melihat potensi industri game di Indonesia yang diprediksi akan menduduki peringkat 5 besar sebagai pangsa pasar di dunia pada tahun 2030.

Arif menyampaikan kepada reporter Iconomics, adanya peluncuran game ini dapat membuka kesempatan bagi developer lokal lainnya untuk menempatkan diri di pasar industri game mobile. “Harapannya ketika game ini launch, teman-teman developer nantinya akan melihat bahwa sebenarnya kita (Indonesia) ini punya chance untuk bisa menguasai pasar mobile, walaupun pasar mobile itu masih dikuasai asing,” jelas Arif pada saat peluncuran E-Sports King di Jakarta pada Selasa (25/02/2020).

Baca Juga :   Turnamen UniPin Ladies Series ID S3 Sukses! Tunggu Season Berikutnya

Arif mengakui bahwa kondisi industri game di Indonesia masih tertinggal jauh, sehingga butuh usaha keras untuk mengejarnya. Ia mengatakan bahwa seharusnya developer dari Indonesia dapat berkembang bersama agar pasar industri game lokal dapat bersaing dengan gameasing.

“Karena begini, ini kalau dikerjain sendirian sama Agate saja chance-nya untuk naikin persentase (keuntungan) saja pastinya kecil juga. Jadi harapan ke depan adalah kita bisa berkolaborasi bersama, bagaimana sebuah game dapat mencapai titik tersebut,” ujarnya.

Soal keuntungan yang didapat dari peluncuran game E-Sports King ini, Arif sampai saat ini belum bisa memastikan pendapatan yang diterima oleh Agate. Arif mengatakan bahwa sampai saat ini Agate masih lebih memilih untuk melakukan tes pasar selama 3 bulan ke depan dan mengandal micropay transaction dalam game. Dengan demikian perusahaan dapat mengetahui pendapatan yang diperoleh.

CEO Requiem Regum Qeon (RRQ) Andrian Pauline sependapat dengan Arif mengenai pasar game mobile di Indonesia yang saat ini banyak didominasi asing.

“Kalau dilihat, teman-teman developer game ini sebenarnya kasihan juga, apalagi yang sedang mengembangkan game-nya. Kita (Indonesia) itu seharusnya jangan jadi pasar terus, kita juga harus jadi pemain,” ujarnya

Baca Juga :   Agate dan Sekuya Berkolaborasi Mengintegrasikan Game, Interaksi Sosial, dan Metaverse

Andrian juga menambahkan bila pasar game onlinedi Indonesia akan terus tumbuh dan mempunyai tempat tersendiri, karena menurutnya industri game akan selalu profit. Apalagi Indonesia yang demografi teenagers lebih besar untuk menjadi penggiat ekonomi.

“Pangsa industri game Indonesia mempunyai tempat tersendiri, karena gila sih, perputaran uangnya itu besar sekali. Masa kita mau jadi pasar terus? Terlebih mereka yang teenager situ akan menjadi penggiat ekonomi,” tegasnya kepada Iconomics.

Leave a reply

Iconomics