Tahun 2020, Pelindo IV Siapkan Capex Rp5,4 Triliun

0
114
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV akan siapkan anggaran belanja investasi (capital expenditure/capex) sebesar Rp5,4 triliun pada 2020. Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang mengatakan capex untuk tahun ini akan difokuskan pada pengembangan terhadap pelabuhan-pelabuhan milik perseroan.

Tercatat sampai saat ini, Pelindo IV memiliki 28 pelabuhan yang terletak di 11 provinsi sekitar wilayah Indonesia Timur. Dari 28 pelabuhan tersebut, 4 diantaranya Proyek Strategis Negara (PSN), 7  telah terintegrasi dengan industri. Kemudian 11 pelabuhan telah ditingkatkan dari status konvensional menjadi pelabuhan peti kemas.

“Menurut saya, selama ini di Timur yang industrinya kurang, pelabuhan-pelabuhannya itu hibahan dari (kementerian) Perhubungan yang saya harus kembangkan,” ungkap Farid di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (24/02/2020).

Dana untuk capex berasal di luar kas perseroan. Menurut Farid, akan dihimpun antara lain melalui kerjasama pemerintah-swasta atau PPP (Public-Private Partnership), penerbitan surat utang atau obligasi, pinjaman bank atau penawaran efek perdana (Initial Public Offering/IPO) anak usaha pada bursa efek. Namun Farid belum menginformasikan waktu penawaran efek perdana anak usaha tersebut akan dilakukan.

Baca Juga :   Pelindo Dimasukkan Kategori Investment Grade dengan Risiko Moderat oleh Fitch dan Moody's

Farid juga mengatakan pihaknya telah meminta pemerintah untuk memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada perseroan. Terutama untuk mengembangkan infrastruktur dan fasilitas yang telah dibangun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan bersinggungan langsung dengan pelabuhan-pelabuhan yang sudah lama.

“Kalau kita diberikan penugasan, ya kita harus dibantu oleh PMN,” tegasnya.

Sebagai informasi berdasarkan laporan keuangan terakhir pada 30 Juni 2019, perseroan berhasil mencatat laba bersih tahun berjalan sebesar Rp146 miliar, turun dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp240,6 miliar. Sementara total aset perseroan juga turun dari angka Rp10,3 triliun pada 30 Juni 2018 ke Rp9,9 triliun pada tahun 30 Juni 2019.

Leave a reply

Iconomics