Pengamat Properti: Ada Covid-19, Saatnya Alihkan Kebiasaan Traveling ke Investasi Properti

0
703

Pengamat properti Lukas Bong melihat harga properti sudah tak lagi memberatkan saat ini. Oleh karena itu, menurut Lukas, sangat layak bagi masyarakat untuk mulai membeli properti.

’’Harga properti sedang murah sekarang. Ini peluang bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian atau ingin investasi,’’ kata Lukas yang juga Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) dalam siaran pers.

Dia menambahkan, sektor properti akan menjadi sektor menjanjikan dari segi ekonomi saat pandemi Covid-19 hingga berlalu. Lukas menilai, saat ini menjadi momentum yang tepat bagi kalangan milenial untuk memiliki hunian. Kebiasaan traveling kalangan milenial bisa dialihkan untuk investasi ke properti.

’’Sekarang banyak pengembang yang menjual properti dengan harga murah. Ini saatnya bagi milenial yang memiliki tabungan atau yang mampu menyicil,’’ kata Lukas.

Menurut Lukas, banyak pengembang yang menawarkan landed house dengan harga terjangkau bagi milenial serta beragam promo menarik di kawasan BSD dan Serpong.

“Di BSD, Serpong dan sekitarnya banyak pilihan produk properti dengan kualitas baik dan lingkungan yang nyaman,’’papar Lukas.

Baca Juga :   Pertamina Foundation Mencari 3 Milenial untuk Program SLT 2021

Menurut Lukas, sekarang harga sudah bergerak turun 30%, harga tersebut belum termasuk jika ada penawaran khusus. Lukas mengatakan saat ini kesempatan yang baik untuk dimanfaatkan program penawaran menarik dari pengembang. Biasanya pengembang saat ini menawarkan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.

Pengamat perbankan Paul Sutaryono menilai pada masa pandemik seperti ini memang sektor properti masih tergolong sangat baik. Selain itu, investasi properti terbilang paling aman. Menurut Paul, properti masih untuk jangka menengah dan panjang.

Dalam jangka menengah dan jangka panjang sektor ini tetap paling prospektif khususnya hunian tingkat menengah atas yang diperkirakan akan menolong pertumbuhan sektor properti. Apalagi ada program restrukturisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan rencana pemberian subsidi bunga oleh pemerintah diharapkan dapat membantu dalam mendorong KPR.

Selain itu, masyarakat harus mempertimbangkan reputasi dan peringkat pengembang properti dalam memilih produk properti. Pengembang properti harus terpercaya.

Leave a reply

Iconomics