
Dukung Infrastruktur Digital di Indonesia, Indonet Perluas Jaringan Fiber Optik

PT Indoninternet Tbk (Indonet) memperluas jaringan fiber optik untuk mendukung infrastruktur digital di Indonesia. Upaya itu sebagai cara Indonet mewujudkan komitmen berinvestasi pada sektor jaringan.
SEVP Sales and Marketing Indonet Yudie Haryanyo mengatakan, dalam pengembangan terbarunya, jaringan fiber optik Indonet terhubung ke beberapa lokasi pusat data. Dengan memanfaatkan jalur bawah tanah, Indonet memastikan stabilitas jaringan, dan keamanan kabel fiber optik dapat terjaga dengan baik.
Kemudian, kata Yudie, Indonesia sedang berada di titik krusial dalam transformasi digital. Dan itu terlihat dari adanya jumlah pengguna internet yang mencapai lebih dari 200 juta, dan tingginya permintaan layanan berbasis data untuk kebutuhan bisnis digital.
“Menyikapi hal ini, Indonet memperkuat infrastruktur jaringan kami melalui pembaruan fiber optik dan perangkat berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan pasar, dan transformasi digital pelanggan di lokasi strategis wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, hingga Bogor,” kata Yudie di Amania Satrio, Jakarta, Rabu (14/5).
Sementara itu, SEVP Operation Indonet Agus Ariyanto menambahkan, ekspansi bisnis Indonet ialah untuk memperluas jaringan inti ke lebih banyak tempat. Juga mendukung pertumbuhan digital yang merata dan inklusif.
“Indonet memulai langkah besar dalam ekspansi infrastruktur jaringan dengan meningkatkan kapasitas fiber optik secara signifikan di area Jakarta dan sekitarnya,” ujar Agus.
Selain memperkuat konektivitas, lanjut Agus, pihaknya pun berinisiatif meningkatkan kapasitas jaringan di gedung-gedung perkantoran, dan kawasan industri. Dengan begitu, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara berkelanjutan.
“Selain itu, kami juga melakukan peningkatan besar pada produk Cross Link, melalui infrastruktur terbaru berbasis dense wavelenght division multiplexing (DWDM). Teknologi itu memungkinkan kecepatan backbone hingga 800 gigabita per channel, dan mendukung port pelanggan hingga 400 gigabita,” kata Agus.
Leave a reply
