
Asumsi Dasar ICP 2023 Selisih US$5 Per Barel Dari yang Disampaikan Presiden Saat Pidato 16 Agustus

Ilustrasi kilang minyak lepas pantai/Dok. ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR RI menyepakati asumsi dasar harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk Rancangan Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023 sebesar US$95 per barel. Angka ini lebih tinggi dari ICP di APBN 2022, yaitu US$63 per barel.
Penetapan ini juga mengalami kenaikan sebesar US$5 per barel dari usulan sebelumnya, yaitu US$90 per barel saat Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2022-2023 pada tanggal 16 Agustus 2022 lalu.
“Pada prinsipnya pemerintah sepakat (penetapan harga ICP tersebut),” kata Arifin dalam keterangan resmi.
Arifin mengatakan ketidakstabilan pasar global akibat ketegangan geopolitik mendorong harga minyak dunia mengalami fluktuasi. Ia mengatakan kondisi baik dari sisi demand maupun harga minyak dunia belum ada kepastian, berubah setiap hari.
Penetapan asumsi tersebut untuk mengantisipasi adanya peningkatan konsumsi minyak dunia di akhir tahun jelang memasuki musim dingin serta terganggunya sektor suplai dari Rusia. Selain itu pihak OPEC+ juga tengah mengontrol laju produksi untuk bisa menahan harga minyak dunia.
Selain ICP, Pemerintah dan DPR RI menargetkan lifting (siap jual) minyak dan gas bumi tahun 2023 ditetapkan sebesar 1.769.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak 660.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.100.000 barel setara minyak per hari.
Keputusan ini disepakati melihat realisasi lifting hingga Agustus 2022 mencapai 1,562 juta barel setara minyak per hari, di mana realisasi lifting minyak bumi sebesar 606,4 ribu barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 956 ribu barel setara minyak per hari.
Pemerintah pun terus mendorong agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan peningkatan produksi migas melalui penetapan cost recovery tahun 2023 sebesar US$8,50 miliar.
Leave a reply
