
BCA Tidak Terlalu Khawatir Pemilu 2024 Akan Berdampak terhadap Perekonomian

Tangkapan layar, Presiden Direktur PT BCA Jahja/Iconomics Setiaatmadja
Memasuki tahun politik menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, kegiatan perekonomian, khususnya di sektor investasi dinilai cenderung menunggu dan melihat pergerakan politik yang terjadi. Khusus PT Bank Central Asia Tbk atau BCA tidak terlalu khawatir bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pesta demokrasi Indonesia telah berlangsung selama beberapa kali, dan seperti yang terjadi kondisi ekonomi Indonesia akan kembali normal setelah pelaksanaan pemilu. “Dan kita yakin dan percaya yang lalu-lalu sesudah pesta demokrasi selesai, itu kembali normal dan perekonomian akan kembali normal, ” kata Jahja dalam diskusi virtual pada Kamis (19/10) kemarin.
Dari sisi investasi saham dan obligasi, kata Jahja, cenderung tidak berkaitan langsung dengan tahun politik. Investasi saham dan obligasi disebut dipengaruhi dari pergerakan capital market sehingga bisa naik, bisa pula turun.
“Tapi kalau dilihat secara global, minat terhadap pasar modal mungkin sedikit berkurang, ini salah satu penyebab. Kalau kita lihat di pasar modal kita juga agak sedikit menurun, investasi yang ada,” ujar Jahja.
Dari sisi peluang dana pihak ketiga (DPK) di tahun politik, kata Jahja, pelaksanaan pemilu tidak serta-merta membuat DPK BCA bertumbuh. Apalagi selama ini, prinsip dan strategi yang dijalankan BCA menjadi salah satu hal yang menyebabkan DPK bertumbuh.
Jahja menambahkan, BCA melakukan berbagai upaya untuk menjaga kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Juga menyediakan payment system yang mudah digunakan nasabah untuk bertransaksi.
“Kita juga ada istilah no time to die. Kepada nasabah kami, kami mohon maaf juga kalau ada gangguan-gangguan sedikit. Tetapi kami berusaha secepat mungkin untuk recovery, memberesi itu, sehingga dari sisi user friendly itu bisa betul-betul memberi kenyamanan kepada para nasabah melakukan transaksi,” kata Jahja.
Berdasarkan itu, kata Jahja, secara keseluruhan tahun politik tidak begitu mempengaruhi kinerja BCA. Sebagaimana yang terjadi sebelumnya, kinerja BCA ditentukan dari pelayanan dan sistem yang diberikan kepada para nasabah.
“Karena tahun politik itu kan seasonal, padahal kalau kita lihat bahwa buat payment system kita itu kita perlu waktu lebih panjang dan konsisten. Apakah ada pesta demokrasi atau tidak itu merupakan layanan kita yang merupakan prinsip bagi BCA,” tutur Jahja.
Leave a reply
