Di Tengah Ketidakpastian Justru Ketahanan Ekonomi Nasional Solid, Ini Buktinya

Kondisi perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian menunjukkan ketahanan yang solid. Buktinya kondisi neraca perdagangan mengalami surplus sejak Mei 2020 sehingga memberi sinyal positif kepada pelaku usaha dalam negeri.

“Kenaikan harga komoditas utama seperti CPO (crude palm oil), batubara, nikel, dapat menjadi peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan menambah cadangan devisa,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di seminar yang digelar The Iconomics, Kamis (31/3).

Iskandar mengatakan, sinyal positif itu juga tampak dari hasil lembaga pemeringkat Moody’s pada Februari 2022. Indonesia disebut berhasil mempertahankan Sovereign Credit Rating pada posisi Baa2 dengan outlook stabil.

“Kondisi ini menambah keyakinan kita bahwa ketahanan ekonomi dan efektivitas kebijakan ekonomi Indonesia tetap terjaga,” ujar Iskandar.

Kendati demikian, kata Iskandar, sikap optimistis terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi, juga harus dibarengi dengan kewaspadaan yang tinggi. Apalagi masih ada risiko di dalam pemulihan ekonomi nasional.

Dalam Konfederasi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) baru-baru ini, kata Iskandar, memproyeksikan penurunan ekonomi global sebesar 1% akibat perang Rusia-Ukraina. Selain itu, perubahan kebijakan ekonomi makro di beberapa negara di dunia juga ikut mempengaruhi kondisi tersebut.

“Kenaikan tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina berpotensi meningkatkan harga komoditas energi, memperkuat tren pengetatan kebijakan di negara maju karena tekanan inflasi. Selain itu disrupsi rantai pasok dan isu perubahan iklim juga menjadi tantangan jangka menengah panjang” ujar Iskandar lagi.

Lebih lanjut Iskandar mengatakan, untuk mengantisipasi persoalan tersebut, pemerintah akan mengambil langkah-langkah strategis agar dapat mempertahankan kondisi perekonomian nasional yang mulai membaik. “Melihat kondisi tersebut pemerintah akan terus memonitor dan memitigasi dampaknya kepada perekonomian Indonesia,” katanya.