Dirut RNI Sebut Strategi untuk Penguatan Lini Bisnis Gula

0
409

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berupaya mendukung pembenahan industri gula nasional. Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan prospek bisnis gula di Indonesia masih cukup bagus dan menjanjikan, hal ini dikarenakan tingginya permintaan dan konsumsi gula nasional yang terus meningkat seiring dengan berkembangnya laju pertumbuhan penduduk.

“Prospek bisnis gula menjanjikan, kami turut berupaya lakukan pembenahan secara holistik baik dari sisi on farm dengan melakukan riset perbanyak varietas tebu unggul dan rencana smart farming untuk mendorong produktivitas, dari sisi off farm melalui revitalisasi modernisasi pabrik gula yang dikelola,” kata Arief dalam siaran pers tertulis.

Menurut Arief, usia pabrik gula yang sudah tua dan minimnya moderenisasi menjadi salah satu faktor rendahnya rendemen gula di Indonesia yang berdampak pada tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) gula, oleh karenanya diperlukan pembenahan untuk mendukung perbaikan industri gula nasional.

Untuk mencapai target produksi dan mengatasi HPP itu, Arief menyebut RNI memiliki sejumlah strategi untuk penguatan lini bisnis gula, diantaranya melalui kerjasama dengan mitra strategis untuk peningkatan kapasitas dan revitalisasi PG, perluasan areal perkebunan tebu, penerapan smart farming, penguatan pola kemitraan dengan petani, penguatan riset varietas tebu melalui pengembangan riset internal dan kerjasama dengan lembaga riset atau perguruan tinggi.

Baca Juga :   Gelar KAI Expo 2022, Promo Tiket yang Bisa Dinikmati Masyarakat Mulai dari Rp 7 Ribu

“Upaya pembenahan ini juga perlu dukungan Pemerintah untuk membuka lahan perkebunan baru dan memastikan ketersediaan pasokan baku tebu,” kata Arief.

Tahun 2021, RNI menargetkan produksi gula mencapai 282 ribu ton yang berada dari tebu petani rakyat maupun milik sendiri dengan kisaran Rendemen berada di angka 8,1%. Terdapat peningkatan hingga 22% dari target sebelumnya di tahun 2020 dengan produksi gula sebanyak 231 ribu ton.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics