
Generasi Milenial dan Gen Z Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi Kita

Tangkapan layar YouTube, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti/Iconomics
Secara demografi populasi kalangan milenial dan generasi Z (Gen Z) menjadi salah satu poin plus untuk kemajuan perekonomian Indonesia. Apalagi jumlahnya mencapai 53% dari total penduduk Indonesia.
Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti, dari 53% itu, kaum milenial mencapai sekitar 27% dan Gen Z mencapai 26%. Kedua kalangan ini benar-benar masuk dalam kelompok usia yang sangat produktif dan karakternya bisa mendukung Indonesia bisa lebih cepat pulih lagi.
“Mereka ini sadar dan melek teknologi; mereka optimistis terhadap perbaikan Indonesia; lalu sadar akan keuangan; dan memiliki minat berwirausaha,” kata Destry dalam sambutannya di sebuah diskusi virtual, Senin (9/8).
Terkait penanganan Covid-19 termasuk soal vaksinasi khususnya di DKI Jakarta, kata Destry, kemajuannya paling tinggi. Proses vaksinasi, misalnya, datanya kini sudah mencapai 33%. Sementara dari sisi konsumsi masyarakat pada Kuartal II/2021 sudah tumbuh 5,9% sehingga pertumbuhan ekonominya pun positif.
Kabar gembiranya, kata Destry, pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya konsumsi, tetapi investasi, belanja pemerintah dan ekspor juga tumbuh. Ekspor itu tumbuh karena adanya percepatan perbaikan ekonomi di negara-negara maju baik itu untuk manufaktur maupun komoditas.
“Kita lihat dalam hal konsumsi, misalnya, pola pergerakan nasional dan DKI Jakarta itu searah. Kita tidak heran karena dari transaksi pembayaran, nominal transaksi pembayaran Jakarta itu 42% dari total transaksi Indonesia,” kata Destry.
Sementara itu, kata Destry, perekonomian Jakarta itu berkontribusi 17% dari ekonomi nasional. Karena itu, apa yang terjadi pada perekonomian nasional akan tercermin terhadap perekonomian Jakarta. Karena pertumbuhan nasional pada Kuartal II/2021 itu sudah mencapai sekitar 7,1%, maka pertumbuhan di Jakarta itu sudah hampir mencapai 11%.
“Lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Ini merupakan modal untuk bisa kita akselerasi ke depan mulai dari sekarang. Ke depan kita harus bersiap mempertahankan kesehatan karena kalau kasus Covid-19 meningkat pasti akan berdampak terhadap ekonomi. Itu sebabnya, kita terapkan 3 prinsip yakni adaptif; lincah; dan inovatif,” kata Destry.
Leave a reply
