Genjot Kenaikan Premi, Avrist Perkuat Strategi EBD pada 2021

0
477

PT Avrist Assurance membayarkan klaim sebesar Rp424 miliar melalui kanal distribusi asuransi kumpulan atau Employee Benefit Division (EBD). Klaim sejumlah tersebut didominasi oleh klaim atas Group Medical Service, yakni perlindungan kesehatan untuk nasabah korporat sebesar Rp397 miliar, dan klaim atas Group Life Service senilai Rp27 miliar.

Direktur PT Avrist Assurance Yasuo Sato mengatakan pembayaran klaim ini merupakan salah satu wujud komitmen Avrist, yang selalu memenuhi tanggung jawab atas perlindungan kesehatan dan jiwa nasabah. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak korporat yang sangat terbantu dengan adanya fasilitas perlindungan kesehatan, karena Avrist turut membayarkan biaya pengobatan pasien Covid-19.

Avrist juga mengatakan selain perlindungan kesehatan, kanal distribusi asuransi kumpulan dari Avrist Assurance juga memberikan perlindungan jiwa. Melalui produk Group Term Life, yaitu di mana nasabah korporat dapat menambahkan manfaat asuransi jiwa bagi karyawannya. Salah satu nasabah produk Group Term Life Avrist Assurance adalah PT Sriwijaya Air dan PT Nam Air (Sriwijaya Air Group) yang merupakan penyedia layanan penerbangan untuk masyarakat umum.

Baca Juga :   Sequis Life Tambah Satu Kantor Pemasaran di Medan untuk Memperkuat Pasar

Avrist mengungkap bisnis EBD mengalami tantangan yang cukup besar selama pandemi Covid-19 berlangsung. Tersendatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia memberikan dampak cukup besar bagi berbagai industri, sehingga banyak perusahaan harus mengurangi beban pengeluaran seperti biaya perlindungan kesehatan dan jiwa untuk karyawan.

Kanal distribusi EBD menerapkan beberapa strategi yang dinilai efektif dalam meningkatkan jumlah premi, di antaranya adalah dengan mempertahankan existing nasabah korporat serta membidik usaha kategori menengah untuk terus mempertahankan profit.

Di tahun 2020, kanal distribusi asuransi kumpulan mencatatkan pendapatan premi dari bisnis renewal sebesar Rp541 miliar. Jumlah tersebut meningkat 43% dari perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp379 miliar. Peningkatan premi ini bersumber dari pendapatan premi existing nasabah korporat, yang sebelumnya telah memercayakan Avrist Assurance sebagai penyedia jasa perlindungan karyawan.

Yasuo Sato mengatakan pendapatan premi untuk kanal distribusi EBD didominasi dari bisnis renewal, artinya premi ini berasal dari permintaan perpanjangan masa perlindungan dari existing nasabah korporat.

“Ini merupakan strategi sekaligus bukti pelayanan prima dari kami, sehingga nasabah korporat tetap setia bermitra dengan Avrist Assurance,” kata Yasuo dalam keterangan resmi tertulis.

Baca Juga :   BNI Life Terpilih Menjadi Anak Perusahaan BUMN dengan Digital Marketing Terbaik

Bagaimana tahun 2021? Kanal distribusi EBD akan membidik usaha kategori menengah serta menerapkan sistem prudent underwriting, artinya mempertimbangkan risiko secara menyeluruh, tidak hanya berdasarkan data rasio klaim.

Menurut Yasuo, strategi yang berfokus pada pelayanan untuk existing nasabah korporat tidak berhenti pada pelayanan asuransi kumpulan saja. Pihaknya bersinergi dengan unit DPLK atau pengelolaan dana pensiun karyawan agar existing nasabah korporat dari kanal distribusi EBD juga dapat memperoleh pelayanan DPLK dari Avrist Assurance.

Avrist telah mencatatkan kinerja rasio solvabilitas (RBC) sebesar 429% pada bulan Desember 2020. Perusahaan juga dipercaya untuk mengelola aset lebih dari Rp11 triliun.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics