Itama Ranoraya Tbk Raih Kontrak Penyediaan 141 Juta Jarum Suntik untuk Program Vaksinasi Covid-19

0
460

Program vaksinasi Covid-19 yang sedang digalakkan oleh pemerintah membawa keuntungan bagi PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). Emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) ini mendapatkan sejumlah kontrak penyediaan jarum suntik Auto Disable Syringe (ADS) pada tahun ini.

Terbaru, PT Itama Ranoraya Tbk mendapatkan kontrak jarum suntik ADS ukuran 0,5 ml sebesar 88,7 juta unit. Sebelumnya, pada Oktober lalu, emiten ini juga mendapatkan kontrak yang sama sebanyak 52,5 juta ADS untuk ukuran 0,3 ml.

Dus, perseroan telah membukukan kontrak penyediaan jarum suntik untuk program vaksinasi pemerintah, total sebanyak 141 juta jarum suntik ADS (Auto Disable Syringe).

Perolehan kontrak 141 juta jarum suntik ADS tersebut membuat realisasi penjualan jarum suntik ADS perseroan menjadi 169 juta sampai awal Desember 2021.

Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif mengungkapkan kebutuhan jarum suntik untuk program vaksinasi Covid di Indonesia tahun ini telah terpenuhi, begitu juga ketersediaan jarum suntik untuk kebutuhan vaksinasi di tahun depan.

Baca Juga :   Berkah Pandemi, Kinerja Itama Ranoraya Tbk Tumbuh Makin Ciamik

Selesainya pabrik baru milik PT Oneject Indonesia (Oneject) dengan penambahan kapasitas menjadi 1,2 miliar jarum suntik ADS per tahun, telah menjamin ketersediaan jarum suntik ADS untuk program vaksinasi Covid Pemerintah.

”Kami melalui Oneject tentu memprioritaskan alokasi kebutuhan jarum suntik untuk program seperti vaksinasi dan juga imunisasi dalam negeri, bahkan dengan kapsitas 1,2 miliar per tahun,” ujarnya melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indoensia, Senin (6/12).

World Health Organization (WHO) memperingatkan akan adanya kekurangan jarum suntik untuk vaksinasi mencapai 2 miliar jarum suntik tahun depan. Kondisi tersebut akan menghambat program vaksinasi global dan juga program imunisasi reguler.

Defisit jarum suntik untuk vaksin tersebut, disebabkan ketersedian jumlah vaksin Covid-19 yang tidak mampu diikuti dengan produksi jarum suntik. Kondisi defisit ini bisa memberikan pengaruh terhadap kenaikan harga jarum suntik seperti yang pernah terjadi pada alat-alat kesehatan dan obat-obat untuk Covid-19 sebelumnya.

Pangsa pasar produk jarum suntik ADS untuk domestik masih sangat besar. Saat ini di dalam negeri penggunaan jarum suntik ADS masih berkisar 20%. Selebihnya masih menggunakan alat suntik non-ADS. Dari 20% produk ADS yang digunakan tersebut, 80%-nya adalah produk Oneject.

Baca Juga :   Pendapatan Itama Ranoraya Kuartal I-2022 Naik 18%

Direktur Pemasaran PT Itama Ranoraya Tbk Hendry Herman menjelaskan, untuk 1-2 tahun ke depan permintaan produk smart syringe seperti ADS tumbuh signifikan untuk penggunaan vaksinasi.

“Kami melihat dengan digunakannya ADS diprogram vaksinasi global termasuk di Indonesia, maka proses peralihan dari produk alat suntik non-ADS ke jarum suntik ADS di dunia kesehatan akan semakin cepat, apalagi WHO juga sudah memulai untuk kampanye penggunaan jarum suntik ADS dalam dunia kesehatan sejak tahun 2020,” jelas Henry.

Perseroan saat ini berada dalam proses transformasi bisnis untuk menjadi manufacturing high tech di sektor kesehatan dengan mengakuisisi PT Oneject Indonesia. Proses akuisisi tahap pertama terhadap PT Oneject Indonesia sudah dilakukan. Pada akhir September, Perseroan telah melakukan pembayaran tahap awal sebesar Rp198 miliar yang pendanaannya berasal dari penjualan saham treasury. Tahun depan akuisisi bisa selesai dilakukan.

“Kami melihat langkah transformasi IRRA melalui akuisisi Oneject sudah sangat tepat. Dengan akuisisi tersebut kami bisa tetap menjaga ritme pertumbuhan kami yang tinggi ke depan,” tutup Heru Firdausi.

Leave a reply

Iconomics