Jagung Aman Hingga Maret untuk Industri Pakan

0
395
Reporter: Antara

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian menjamin pasokan jagung khususnya untuk industri pakan dan peternak tetap tersedia hingga Maret 2020. Menurut Direktur Pakan Ternak Kementerian Pertanian Sri Widayati, stok yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi pakan selama 45 hari ke depan. Dan stok ini akan bertambah saat masa panen jagung pada awal Februari.

“Berdasarkan hasil koordinasi dengan Ditjen Tanaman Pangan, dapat kita sampaikan bahwa pertanaman Jagung dilakukan pada periode September-Oktober 2019 telah siap untuk penyediaan jagung periode Januari-Maret 2020,” kata Direktur Pakan Ternak Kementerian Pertanian Sri Widayati di Jakarta, Senin (20/01/2020).

Sri menjelaskan hal itu berdasarkan koordinasi yang telah dilakukan dengan Kemenko Perekonomian, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Pinsar, Dewan Jagung Nasional dan instansi terkait lainnya untuk memastikan pasokan jagung untuk industri pakan dan peternak.

Saat ini, Ditjen PKH selalu memantau penyerapan jagung lokal terkait pembelian, stok, kecukupan dan harga oleh pabrik pakan secara daring atau online menggunakan aplikasi SIMPAKAN.

Baca Juga :   Kementan Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil Jelang Lebaran 2023

Berdasarkan laporan pabrik pakan tersebut, stok jagung per akhir Desember 2019 sebesar 852.424 ton dan sampai awal tahun 2020 ini harganya stabil.

“Stok yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi pakan selama 45 hari ke depan. Dan stok ini akan bertambah saat masa panen jagung pada awal Februari,” kata Sri.

Selama satu tahun, lanjut Sri, biasanya ada tiga kali panen raya jagung yakni pada bulan Februari-April, Juli-Agustus dan panen ke-3 pada bulan November-Desember. Berdasarkan prognosa Kementan, produksi jagung sepanjang tahun 2020 diperkirakan mencapai 24,16 juta ton. Hal ini membuat stok jagung aman sepanjang tahun 2020.

Terkait produksi pakan, pada tahun 2020, diperkirakan produksi pakan mencapai 21,53 juta ton atau tumbuh sekitar 5 persen dibandingkan produksi pakan tahun 2019 (20,5 juta ton). Proyeksi kebutuhan jagung pada tahun 2020 untuk pabrik pakan sebesar 8,5 juta ton dan untuk peternak sebesar 3,48 juta ton. Oleh karena itu, diharapkan tahun 2020 Indonesia dapat surplus jagung.

Dalam rangka menjaga kontinuitas pasokan jagung bagi industri pakan dan peternak mandiri, Sri juga menyampaikan bahwa Ditjen PKH sedang membangun sarana pendukung pasca panen seperti silo dan dryer di sentra peternakan unggas di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga :   Dipanggil Jokowi, Buwas Ngaku Bahas Ketersedian Beras Bukan soal Reshuffle

“Diharapkan silo dan dryer tersebut dapat digunakan untuk menyimpan dan mengawetkan jagung lebih lama, sehingga ketersediaan jagung dapat terus terjaga,” kata dia.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics