
Kuartal I 2025, Adi Sarana Armada Tbk Bukukan Laba Bersih Rp143,8 Miliar Tumbuh 76,5%

Ilustrasi layanan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)/Foto: Dok.ASSA
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), emiten yang bergerak di ekosistem mobilitas orang dan barang terintegrasi, berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga dua digit pada awal tahun.
Pendapatan ASSA pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar Rp1,4 triliun, tumbuh 17,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau (YoY).
Laba bersih periode yang sama tercatat sebesar Rp143,8 miliar tumbuh hingga 76,5% YoY.
“Kinerja yang cukup baik ini merupakan bukti keberhasilan strategi integrasi seluruh pilar bisnis ASSA yang meliputi rental, logistik, dan ekosistem kendaraan bekas. Kami yakin, integrasi yang semakin menyeluruh dan solid akan mampu membawa ASSA pada pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, Jumat, 2 Mei.
Dari masing-masing segmen usaha ASSA, segmen logistik menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Perusahaan. Dengan total pendapatan mencapai Rp577,4 miliar, segmen logistik yang sudah mencakup express delivery mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 29,0% YoY dan sekarang berkontribusi sebesar 42% dari total pendapatan Perusahaan.
“Kami optimis prospek logistik akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat yang akan terus ada dan berkembang,” imbuh Prodjo.
ASSA merupakan perusahaan di Indonesia yang memiliki ekosistem logistik terlengkap. Perusahaan kini telah menyediakan berbagai layanan seperti end-to-end logistic melalui Cargoshare; Anteraja untuk express delivery; Titipaja sebagai layanan pergudangan/fulfillment; Coldspace untuk logistik rantai dingin; serta layanan cross-border.
Seluruh segmen bisnis ASSA mencatatkan pertumbuhan yang solid. Di bawah logistik, segmen rental menyusul di urutan kedua dengan pendapatan sebesar Rp488,7 miliar, tumbuh 4,7% YoY.
Kemudian segmen kendaraan bekas yang salah satunya melalui Caroline.id yang dikendalikan oleh anak usaha ASLC juga terus menunjukkan peningkatan kinerja. Segmen kendaraan bekas ini membukukan pendapatan Rp252,8 miliar, tumbuh 21,6% YoY. Sementara segmen lelang yang juga dikendalikan oleh ASLC melalui JBA mencatatkan pendapatan Rp63,3 miliar atau tumbuh 7,0% YoY.
Melihat perkembangan positif di semua segmen bisnis ini, ASSA bertekat untuk melanjutkan mengembangkan semua segmen bisnis secara solid dan terintegrasi. Perusahaan akan terus menggali peluang dan mengembangkan ekosistem logistik sehingga semakin memperkuat daya dorong segmen bisnis ini sebagai mesin utama pertumbuhan pendapatan Perusahaan. Namun demikian, ASSA juga akan mempertahankan fokus dalam menjaga kinerja segmen-segmen bisnis lainnya agar tetap optimal.
“Dengan kekuatan integrasi pilar bisnis yang dimiliki dan kinerja yang baik di awal tahun ini, kami optimis akan mampu mencapai target pertumbuhan 10% pada tahun 2025,” ujar Prodjo.
Leave a reply
