Kuartal Pertama 2023, Astra Raih Laba Bersih Rp8,6 Triliun, Naik 25%

0
257

Kineja keuangan PT Astra International Tbk (ASII) melaju kencang di awal tahun 2023 ini. Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2023 adalah sebesar Rp83,0 triliun, meningkat 15% dibandingkan dengan kuartal pertama pada tahun 2022.

Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp8,6 triliun, 25% lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022.

Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar ini, maka laba bersih Grup meningkat 27% menjadi Rp8,7 triliun. Kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan dan jasa keuangan.

“Kinerja Grup pada kuartal pertama tahun 2023 cukup baik, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis. Meskipun kinerja Grup pada sisa tahun 2023 berpotensi dipengaruhi oleh situasi ekonomi global dan pelemahan harga komoditas, Grup optimistis namun tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia dan Grup berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut,”ujar Djony Bunarto Tjondro , Presiden Direktur Astra, Rabu (19/4).

Baca Juga :   Jaga Kepuasan dan Kepercayaan Pelanggan, Asuransi Astra Resmikan Garda Center di Mal Pakuwon

Lini bisnis divisi otomotif Grup Astra membukukan laba bersih sebsar Rp3,0 triliun pada kuartal pertama 2023, naik 36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal pertama 2023 ini. penjualan mobil Astra meningkat 6% menjadi 150.000 unit, namun pangsa pasar sedikit menurun dari 54% menjadi 53%.  Penjualan Astra atas sepeda motor Honda meningkat 51% menjadi 1.436.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 75% menjadi 79%. Bisnis komponen otomotif Grup Astra dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 92% menjadi Rp433 miliar pada kuartal pertama tahun 2023, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer).

Sementara itu, laba bersih divisi jasa keuangan Grup Astra meningkat 26% menjadi Rp1,9 triliun pada kuartal pertama tahun 2023 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.

Selanjutnya, lini bisnis Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi membukukan laba bersih Rp3,3 triliun meningkat 27%, terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara yang semuanya diuntungkan oleh harga batu bara yang cukup baik.

Baca Juga :   United Tractors Bangga Penerima UT Inspiring Youth Torehkan Prestasi "Wisudawan Terbaik Teknik Kimia"

Lini bisnis Agribisnis membukukan laba bersih Rp179 miliar, menurun 54%, terutama disebabkan oleh harga jual dan volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah.

Divisi infrastruktur dan logistik Grup Astra mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 71% menjadi Rp202 miliar, yang terutama disebabkan oleh kinerja bisnis jalan tol yang lebih baik.

Divisi teknologi informasi Grup Astra, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan laba bersih 58% lebih tinggi menjadi Rp19 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan marjin usaha.

Laba bersih dari divisi properti Grup Astra menurun sebesar 15% menjadi Rp45 miliar, terutama karena serah terima unit proyek residensial Asya dan Anandamaya Residences yang lebih rendah, yang sebagian dikompensasi oleh tingkat hunian di Menara Astra yang lebih tinggi.

Leave a reply

Iconomics