Laba Bersih Bank BTPN Tumbuh 32% yoy pada Januari-September 2021

0
320

Strategi PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) dalam menurunkan biaya bunga dan menjaga biaya kredit telah menghasilkan pertumbuhan laba bersih yang kuat pada Januari-September 2021 dibanding setahun lalu.

Laba bersih setelah pajak Bank BTPN yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp2,05 triliun pada periode Januari-September 2021, meningkat 32% year-on-year (yoy) dari Rp1,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Bank BTPN mencatatkan hasil yang baik dari waktu ke waktu, didukung oleh kondisi ekonomi yang membaik dan optimisme masyarakat yang meningkat terhadap pemulihan ekonomi, serta strategi Bank BTPN yang mengutamakan prinsip kehati-hatiandalam beradaptasi di era new normal,” kata Direktur Utama Ongki Wanadjati Dana melalui keterangan pers, Sabtu (30/10).

Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh beban bunga yang turun sebesar 39% yoy dari Rp4,54 triliun menjadi Rp2,76 triliun, serta biaya kredit yang 19% lebih rendah dari Rp1,95 triliun menjadi Rp1,59 triliun karena penyesuian metode penerapan PSAK 71. Sementara, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik 5% yoy dari Rp7,93 triliun ke Rp8,31 triliun.

Baca Juga :   Duh, Laba Bersih Tumbuh Hampir 40%, BTPN Tak Bagikan Dividen

Selain pendapatan bunga bersih, Bank BTPN juga mencatat kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar 11% yoy dari Rp1,31 triliun menjadi Rp1,45 triliun, yang berasal dari peningkatan pendapatan fee, salah satunya dari penjualan produk investasi.

Bank BTPN berhasil menjaga biaya operasional relatif tetap sama dengan tahun lalu, yaitu sekitar Rp5,1 triliun.

Beban bunga Bank BTPN tercatat lebih rendah sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan meningkatnya saldo dan rasio Current Account Saving Account(CASA). Suku bunga acuan Bank Indonesia tetap berada di level 3,50% sejak Februari 2021, setelah mengalami penurunan sejak Juli 2019.

Peningkatan saldo dan rasio CASA, serta turunnya biaya dana term deposit rupiah, juga mengakibatkan penurunan biaya dana rupiah Bank BTPN menjadi 3,5% pada akhir Triwulan III-2021, dari 5,3% pada akhir Triwulan III-2020.

Bank BTPN mencatat peningkatan saldo CASA sebesar 37% menjadi Rp35,57 triliun pada akhir September 2021, dari Rp25,95 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Rasio CASA terhadap total dana pihak ketiga juga meningkat menjadi 34% dari 26%.

Baca Juga :   Bank BTPN Catatkan Kinerja Positif di Tengah Pandemi Covid-19

Pertumbuhan CASA juga dikontribusikan oleh Digital Banking, salah satu lini bisnis Bank BTPN. Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius, aplikasi life finance solution bagi para nasabah digital savvy, di tengah tantangan pandemi Covid-19. Jumlah pengguna Jenius tumbuh sebesar 22,3% yoy menjadi 3,51 juta dan jumlah dana pihak ketiga bertumbuh 20,5% yoy menjadi Rp14,66 triliun pada akhir September 2021.

Bank BTPN menyesuaikan kebutuhan dana pihak ketiga dengan kebutuhan pendanaan kredit dan kebutuhan likuiditas. Total dana pihak ketiga tumbuh sebesar 2% yoy menjadi Rp103,23 triliun pada akhir September 2021, dari Rp100,80 triliun.

Penyaluran kredit mengalami penurunan sebesar 7% yoy menjadi Rp137,66 triliun pada akhir Triwulan-III 2021, dari Rp148,81 triliun, sebagai dampak dari permintaan kredit yang masih belum kembali ke tingkat permintaan sebelum pandemi. Penurunan penyaluran kredit juga mengakibatkan penurunan aset sebesar 2% yoy menjadi Rp183,02 triliun, dari Rp186,90 triliun.

“Terlepas dari penurunan kredit secara tahun-ke-tahun, penyaluran kredit sampai dengan akhir Triwulan III-2021 menunjukkan peningkatan dibandingkan angka pada akhir triwulan sebelumnya. Jumlah kredit yang diberikan naik sebesar 1,5% kuartal-ke-kuartal, dan ini merupakan tanda yang baik, yaitu terjadi peningkatan aktivitas masyarakat,” kata Ongki.

Baca Juga :   Bank BTPN dan Bank BTPN Syariah Mendirikan Perusahaan Modal Ventura Syariah

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics