
Lebihi Target, IFG Cetak Laba Tahun Berjalan Senilai Rp 2,2 T di 2020

Jajaran direksi holding perusahaan asuransi dan penjaminan BUMN, Indonesia Financial Group/Iconomics
Indonesia Financial Group (IFG) mencetak laba tahun berjalan (unaudited) senilai Rp 2,2 triliun pada 2020. Laba yang diraup induk perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) perasuransian dan penjaminan itu 20% di atas target yang ditetapkan di 2020 yakni Rp 1,8 triliun.
Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah mengatakan, selain laba nilai, aset IFG juga mencapai Rp 88 triliun atau 9% lebih tinggi dari target yang ditetapkan pada 2020 yaitu Rp 81 triliun. “Sementara total ekuitas perseroan senilai Rp 45,5 triliun atau 2% lebih tinggi dari target 2020 yang sebesar Rp 44,8 triliun,” kata Rizal dalam keterangan resminya, Senin (22/3).
Kinerja keuangan IFG sepanjang 2020, kata Rizal, juga bisa dilihat dari beberapa indikator rasio keuangan. Semisal, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) 2020 sebesar Rp 2,42 triliun atau 4% lebih tinggi dari target 2020 yakni Rp 2,36 triliun.
Begitu juga dengan rasio likuiditas perusahaan (rasio lancar) per akhir 2020 sebesar 2,95 kali atau 15% lebih baik dari target 2020 yang sebesar 2,57 kali. “Begitu juga dengan rasio Yield on Investment perusahaan per akhir 2020 sebesar 7% atau 75% lebih tinggi dari target 2020 yang sebesar 4%,” kata Rizal.
IFG, kata Rizal, akan fokus pada pembenahan tata kelola perusahaan dan anggota induk perusahaan. IFG berkomitmen mewujudkan tata kelola perusahaan yang lebih baik dalam menjalankan tiga perannya, yaitu financial planning, fundraising, dan pengelolaan investasi.
“Untuk financial planning, kami memiliki peran untuk ikut serta dalam penyusunan RKAP dan cost control perusahaan anggota perusahaan induk,” kata Rizal.
Leave a reply
