Menperin Paparkan Pertumbuhan Investasi Sektor Manufaktur

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan kegiatan ekspor terus meningkat mulai dari Januari hingga November 2022. Peningkatan tersebut US$189,88 miliar atau sekitar 70,81% dari total ekspor nasional keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa industri merupakan prime mover dari perekonomian nasional jika dibandingkan dengan periode yang lama di tahun lalu.

Jika dibandingkan dengan periode yang lama, di tahun lalu maka kinerja ekspor industri sektor manufaktur pada Januari sampai November 2022 meningkat sebesar 18,59%.

Ia menyebutkan realisasi nilai investasi di sektor manufaktur dari Januari sampai dengan September kuartal ketiga 2022.

“Realisasi investasi di sektor manufaktur pada Januari sampai September triwulan ketiga tercatat  Rp343,06 triliun angka ini naik 49,24% jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama,” ungkap Menperin pada Selasa (27/12/2022).

Tak hanya itu saja, jumlah tenaga kerja pada tahun 2022 yaitu kisaran 19 juta. Angka tersebut telah kembali seperti angka saat sebelum pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur sudah rebound dari aspek penyerapan tenaga kerja.

Agus juga menyoroti terkait salah satu capaian program Kemenperin di tahun 2022 ini berupa program P3DN.

“Saya ingin juga meng-highlight beberapa capaian program Kemenperin sepanjang tahum 2022 yang pertama program P3DN ini. Kita di awal tahun seperti yang kita semua ketahui sudah menginisasi satu kegiatan bisnis matching, mempertemukan antara supply dan demand dan melalui itu sampai hari ini telah terealisasi senilai Rp651,8 triliun dan ini jauh di atas dari target pemerintah yang senilai Rp400 triliun,” jelasnya.

Capaian lainnya yaitu mengenai pemberian penghargaan industri hijau kepada beberapa perusahaan. Melakukan pengembangan industri halal di Indonesia yaitu Indonesia Halal Industry Awards (IHYA). Meluncurkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI), dan Penghargaan Gebyar IKMA.

Pada tahun 2023, Menperin membagikan beberapa program prioritas unggulan di tahun 2023. Berikut diantaranya adalah pembentukan ekosistem fitofarmaka, peningkatan implementasi industri 4.0 di industri prioritas, dan penyusunan roadmap industri hijau.

Kemitraan Industri Kecil Menengah (IKM) dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya, e-smart IKM, penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi. Penguatan dan Pengembangan Pendidikan Vokasi, Pembangunan Infrastruktur Kompetensi, dan Partisipasi dan kemitraan pada ASEAN Chairmanship.