MSIG Life Bidik Pertumbuhan Laba Setelah Pajak 295% pada 2024 Menjadi Rp500 Miliar

0
156

Emiten asuransi, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) – yang dulunya bernama Sinarmas MSIG Life – membidik pertumbuhan laba bersih yang agresif pada 2024 ini, sejalan dengan implemenai fase kedua strategi jangka menengah Great 2025 (GRow Sustainable Business – Excellent Services – As Trusted Partner).

Wianto Chen, Direktur Utama dan CEO MSIG Life mengatakan, pada 2024 ini, Perseroan membidik laba setelah pajak sekitar Rp500 miliar.  

Target pertumbuhan laba tersebut naik sekitar 295% bila dibandingkan dengan laba tahun lalu yang sebesar Rp126,48 miliar.

Selain itu, Perseroan juga membidik pendapatan premi bisnis baru atau Annualized Premium Equivalent/APE) sebesar Rp1,5 triliun, naik 15,3% dari Rp1,3 triliun pada 2023.

“Dengan lanskap asuransi yang berubah melalui Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UUP2SK), serta dukungan regulator melalui Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Perasuransian 2023-2027,  kita siap menangkap momentum untuk tumbuh terus secara optimal dan kuat dengan permodalan yang kuat dan siap untuk mengimplementasikan transformasi kita yang akan memasuki fase yang kedua,” ujar Wianto Chen di Jakarta, Selasa (25/6).

Baca Juga :   MSIG Life Luncurkan Smile Ultima Term Life untuk Proteksi Keluarga dan Generasi Muda Indonesia

Wianto berkata, strategi jangka menengah MSIG Life – Great 2025 –  yang dimulai tahun 2021,  dibagi dalam dua fase yaitu perbaikan fundamental dan akselerasi. 

“Fundamental kita sudah perbaiki, sekarang siap untuk berakselerasi,” ujarnya.

Di tengah tantangan industri asuransi pada 2023 yaitu adanya pergeseran preferensi masyarakat dari produk asuransi unit-linked ke produk tradisional, serta tantangan meningkatnya klaim asuransi kesehatan, MSIG Life berhasil menjaga fundamental bisnis yang kuat. 

Pada 2023, pendapatan premi bisnis baru yang disetahunkan (APE) MSIG Life  mencapai Rp 1,3 triliun tumbuh 15% year on year (YoY) dan melampaui pertumbuhan industri. 

Di tengah ekspansi bisnis dan pembayaran klaim kesehatan yang meningkat, Perseroan tetap mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp126 miliar, serta profitabilitas dari bisnis baru (NBV) yang meningkat rata-rata 39% selama 3 tahun terakhir.

Kondisi finansial Perusahaan juga sangat sehat, tercermin dari Risk Based Capital sebesar 2011,5%, jauh di atas ketentuan minimum dari regulator yaitu 120%.

“Transformasi Perusahaan berjalan sesuai rencana , dan membawa MSIG Life berada di posisi yang lebih kuat untuk tumbuh berkelanjutan. Bauran produk dan distribusi semakin seimbang, premi renewal tumbuh 17,6% YoY dan premi reguler tumbuh lebih dari 50% YoY,” ujar Wianto. 

Baca Juga :   Kewajiban Spin-Off Unit Syariah, MSIG Life akan Bikin Perusahaan Baru

Dalam hal percepatan pertumbuhan bisnis, Herman Sulistyo, Direktur MSIG Life menjelaskan, pendapatan Perusahaan dari kanal keagenan di 2023 tumbuh 110% YoY, menempatkan kanal ini sebagai tulang punggung bisnis Perusahaan bersama dengan kanal bancassurance. Kondisi ini semakin memperkuat upaya Perusahaan untuk memperluas jangkauan, memperkuat jaringan retail, meningkatkan inklusi sekaligus literasi asuransi di Indonesia.

Perusahaan juga terus berinovasi sebagai wujud fokusnya terhadap optimalisasi operasional. “Kami terus berupaya menghadirkan layanan prima bagi nasabah, dengan meningkatkan efisiensi serta efektivitas operasional melalui transformasi digital. Penerapan digitalisasi, otomasi, serta penerapan artificial intelligence (AI), salah satunya berhasil membuat nasabah bisa mendapatkan perlindungan dengan lebih cepat, karena 96% pengajuan asuransi dilakukan secara digital (E-SPAJ) dan, bagi yang memenuhi syarat, proses verifikasinya hanya memakan waktu 3 menit,” ujar Andrew Bain, Direktur MSIG Life.

Semakin memperlengkap ekosistem kesehatan, MSIG Life telah meluncurkan aplikasi mobile MyFit+ by MSIG Life yang mengajak masyarakat Indonesia dan nasabah untuk hidup lebih sehat. Dalam hal usaha keberlanjutan, Perusahaan meraih ‘Sertifikasi Ruang Interior Greenship’ peringkat emas dari Green Building Council Indonesia (GBCI). MSIG Life juga memperkuat tata kelola perusahaan (GCG) dengan melanjutkan program kerja tiga tahun yang mencakup adopsi standar internasional, proses bisnis yang efisien, dan pengembangan budaya kepatuhan.

Leave a reply

Iconomics