
Mudik Dilarang, Belanja di E-Commerce Boleh Banget

Sejumlah remaja memegang ponsel mereka masing-masing di Medan, Sumatera Utara/Antara
Tokopedia
Sama halnya dengan Bukalapak, Tokopedia merupakan perusahaan teknologi perdagangan yang sudah berstatus unicorn. Melihat distribusi barang yang tidak merata antara kota besar dan daerah, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison meluncurkan Tokopedia pada Agustus 2009 dengan visi yaitu agar masyarakat di desa bisa mendapatkan barang-barang kebutuhannya dengan lebih mudah dan terjangkau. Misi Tokopedia adalah “Pemerataan Ekonomi Secara Digital”. Pemerataan ekonomi digital ini juga diwujudkan Tokopedia melalui keterlibatan UMKM dalam kemitraan Tokopedia. Demi mendukung UMKM dan produk lokal, Tokopedia juga berpartisipasi dalam gerakan #BanggaBuatanIndonesia. Sejalan dengan hal tersebut selama hampir 12 tahun, Tokopedia konsisten hanya memfasilitasi transaksi domestik yang artinya 100% penjual di Tokopedia berdomisili di Indonesia di mana 94%-nya adalah penjual berskala ultra mikro. Pada akhir tahun 2020, sebanyak 9,9 juta masyarakat Indonesia yang telah memulai dan mengembangkan bisnis mereka bersama Tokopedia. Demi terus mendorong laju perekonomian UMKM Tokopedia juga bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Kerjasama dengan Kemenparekraf ada dalam program antara lain, #SatuDalamKopi yang merangkul seribu pelaku usaha kopi, dan program #BeliKreatifLokal untuk mendukung produk fashion, kuliner, dan kriya lokal. Sedangkan kerjasama dengan Kemenperin ada dalam program #GerakanOtomotifNasional yang mendukung penjual produk otomotif lokal. Selain itu Tokopedia merangkul para pengusaha kebutuhan pokok dalam program ‘Lengkapi Persediaan Rumah’, juga bekerjasama dengan penjual makanan dan minuman dalam ‘Tokopedia Nyam!’, dan bersama para pelaku industri fesyen lokal Tokopedia menjalankan ‘Nusantara Fashion Festival’.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
