Pelindo I dan Pertamina Sinergi Bangun Infrastruktur Energi di Pelabuhan Kuala Tanjung

0
464

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I bersinergi dengan Pertamina untuk pengelolaan sarana dan fasilitas bunker penunjang bahan bakar minyak (BBM) dan jalur pipa gas di Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung untuk memenuhi kebutuhan energi investor.

Seremoni groundbreaking sebagai tanda dimulainya proses pembangunan dilakukan di Area Terminal Multipurpose Kuala Tanjung Pelindo I di Batu Bara, Sumatera Utara, Jumat (4/12) yang dilakukan secara luring dan daring.

Groundbreaking dilakukan Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Selain itu juga hadir Bupati Batu Bara Zahir, Executive GM Regional Sumbagut Herra Indra, dan Kepala Syahbandar Utama Belawan Jhonny R Sillalahi.

Sarana dan Fasilitas Bunker (Bunkering Service) akan berdiri di lahan milik Pelindo I di Pelabuhan Kuala Tanjung dan kelak akan menjadi bagian dari pengembangan tangki BBM untuk bunker Kuala Tanjung.

“Kami mengapresiasi Pertamina dan Pelindo I, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional sehingga lebih efektif dan efisien,” ujar Menteri ESDM, Arifin Tasrif, melalui keterangan tertulis, Jumat (4/12).

Baca Juga :   Lemigas Lakukan Uji Kualitas BBM Pasca Isu Oplos, Hasilnya: Kualitas Sesuai Standar

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, pada kesempatan tersebut mengatakan Sumatera Utara merupakan provinsi besar ke-4 yang bisa memberikan dukungan ekonomi nasional, apalagi Kuala Tanjung didukung Pusat Industri Sei Mangkei.

“Kerjasama antara Pelindo I dan Pertamina sangat berarti dan sangat mengapresiasi pembangunan tangka bunker BBM dan jalur pipa gas. Saya sarankan Pertamina dan juga Pelindo I dapat memanfaatkan Sei Mangkei untuk mengembangkan kerja sama dengan pihak-pihak multi nasional,” tutur Budi Karya.

Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama menjelaskan bahwa sarana dan fasilitas dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung sangat berpotensi mendukung berdirinya Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM)  mengingat dermaga ini memiliki panjang 500 meter dan lebar 60 meter serta bisa disinggahi kapal raksasa sejenis Very Large Container Carrier (VLCC) dengan bobot 50.000 DWT. Kuala Tanjung Multipurpose

Terminal berkapasitas hingga 600.000 TEUs petikemas, 100.000 metrik ton volume curah cair, dan 8 hektar area untuk general cargo dan curah kering. Sementara panjang trestle mencapai 2,8 km dan lebar 18,5 meter dengan 4 jalur truk.

Baca Juga :   Bukan Dirut, Erick Thohir Copot Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Pasca Kebakaran Terminal Plumpang

“Kerjasama ini merupakan langkah awal menjadikan Kuala Tanjung Port & Industrial Estate sebagai Indonesia’s Logistic & Supply Chain hub,” ujar Dani Rusli Utama.

Kuala Tanjung Industrial Estate dirancang sebagai kawasan industri modern dan berkelanjutan di wilayah yang seluas 3.400 hektar dalam beberapa tahap pengembangan. Saat ini Pelindo 1 telah mengantongi izin Penetapan Lokasi (Penlok) dari pemerintah kabupaten Batu Bara seluas 1.128 hektar.

Dengan potensi industri petrokimia, semen, sawit, karet, manufaktur, dan produk makanan serta akan menghadirkan lapangan kerja hingga mencapai 65.000 tenaga kerja.

Terdapat empat tahap rencana pengembangan Kuala Tanjung Port & Industrial Estate dalam jangka menengah panjang oleh Pelindo I yakni pengembangan KTMT, kawasan industri Kuala Tanjung, hub internasional, dan integrated urban area. Empat proyek tersebut membentuk ekosistem yang saling menunjang satu sama lain.

 

 

Leave a reply

Iconomics