
Peluncuran LCT di 5 Negara Asean Dinilai Kurangi Ketergantungan Dolar AS di Kawasan

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di UOB Gateway to Asean Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10)/Dokumentasi Kemenko Perekonomian
Peluncuran transisi mata uang lokal (LCT) dengan 5 negara di Asean dinilai bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di kawasan. Dengan peluncuran LCT itu, masyarakat Indonesia bisa bertransaksi di luar negeri hanya dengan menggunakan quick response code di tiap-tiap negara yang bekerja sama.
“Ini penting untuk melakukan stabilisasi perekonomian di Asean, khususnya untuk melindungi UMKM dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan situasi geopolitik,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di UOB Gateway to Asean Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).
Airlangga mengatakan, konektivitas merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi terpadu di kawasan Asean. Terlebih Asean dilengkapi dengan Master Plan on Asean Connectivity 2025, yang bertujuan untuk memperkuat konektivitas regional.
“Dan harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar-inisiatif kerja sama sub-regional di bawah Asean,” ujar Airlangga.
Di samping itu, kata Airlangga, Indonesia turut berkontribusi dalam kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi Asean. Dan, menjadi salah satu negara di Asean yang melindungi profitabilitas dari para investor.
Peluncuran Asean Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dalam keketuaan Asean 2023, kata Airlangga, berfungsi menggali potensi ekonomi digital di kawasan. Juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi secara masif dari US$ 1 triliun menjadi US$ 2 triliun pada 2030.
Di sisi lain, kata Airlangga, skema Asean DEFA juga mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital. Dan, membuka sebagian besar dampak ekonomi digital terhadap perekonomian secara menyeluruh, termasuk memastikan tingginya tingkat akses internet bagi masyarakat.
Leave a reply
