
Pemerintah Fokus Kembangkan AI untuk Dukung Pembangunan Nasional

Kepala BPPT Hammam Riza/Dokumentasi BPPT
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan strategi nasional terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) bertujuan untuk menghasilkan teknologi beretika yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Juga untuk menyiapkan talenta-talenta AI yang kompetitif dan berkarakter, menciptakan suatu ekosistem data dan infrastruktur yang mendukung pembangunan.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, di samping itu, AI dimaksudkan untuk membudidayakan ekosistem penelitian,kolaborasi dan inovasi untuk mempercepat reformasi birokrasi dan memajukan industri nasional.
“Kami melihat bagaimana AI dapat memberdayakan negara kami di era ekonomi digital. Didorong oleh pandemi Covid-19, kami dipaksa untuk mempercepat transformasi digital untuk menyesuaikan dengan normalitas baru dalam hidup kami,” kata Hammam ketika memberi sambutan di acara IBM Data and AI Virtual Forum secara daring, Selasa (25/8).
BPPT, kata Hammam, akan fokus mengembangkan teknologi AI untuk dimanfaatkan dalam 5 area prioritas pemerintah. Kelima area itu adalah pelayanan kesehatan, reformasi birorkasi, pendidikan dan litbang, ketahanan pangan, serta mobilitas dan pembangunan kota pintar.
“Kami juga akan mengamati perkembangan layanan chatbot untuk layanan e-government dan juga penggunaan biometrik wajah, dan pengenalan wajah sebagai bagian dari implementasi kecerdasan buatan.Kami juga akan terus mengamati banyak kasus penggunaan lainnya yang berasal dari teknologi kecerdasan buatan,” kata Hammam.
BPPT, kata Hammam, sudah menjalankan berbagai program quick-wins terkait pemanfaatan AI dan data science dalam menjalani transformasi digital. Salah satu aspek utama dalam penggunaan teknologi tersebut adalah untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
“Penggunaan AI untuk deteksi Covid-19 merupakan program terbaru kami dalam memerangi pandemi. Kami menerapkan machine learning, deep learning, data mining, serta sistem pendukung keputusan berbasis sistem knowledge growing yang sedang digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia,” kata Hammam.
Selain itu, BPPT juga telah menggunakan kercedasan buatan untuk berbagai program, antara lain sistem kehadiran berbasis AI terhadap sebanyak 4 juta aparatur sipil negara (ASN), penggunaan platform chatbot untuk layanan informasi pemerintah, smart plantation untuk ketahanan pangan, dan inovasi teknologi AI untuk mitigasi dini terhadap ancaman bencana alam seperti tsunami dan kebakaran hutan.
Sebelumnya, pemerintah berkomitmen untuk menyertakan pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam bentuk strategi nasional terhadap kecerdasan buatan 2020-2045 yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 10 Agustus lalu.
Leave a reply
