Pengamat Nilai Potensi Kecelakaan Lalu Lintas di Nataru Ini karena 2 Faktor, Apa Saja?

0
254
Reporter: Rommy Yudhistira

Potensi kecelakaan lalu lintas pada momentum libur Natal dan Tahun Baru 2023 dinilai karena 2 faktor. Pertama, karena mobilitas kendaraan yang tinggi ke destinasi wisata dan kedua, karena intensitas hujan yang cukup tinggi pada bulan ini.

Karena itu, kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno, pemerintahnya sebaiknya mengantisipasi khususnya soal kesiapan kendaraan dan awak pendukungnya. Apalagi pada umumnya akses menuju destinasi wisata merupakan jalan yang tergolong rentan terhadap kondisi air yang meluap ke jalan.

“Juga longsor pada bagian tebing, licin, dan lain sebagainya. Antisipasi dini pun perlu dilakukan pemerintah,” kata Djoko dalam keterangan resminya, Selasa (27/12).

Menurut Djoko, seluruh moda transportasi yang mengangkut penumpang perlu melakukan inspeksi keselamatan, dan melakukan uji kelaikan jalan. Hal tersebut berlaku baik untuk kendaraan transportasi umum maupun pribadi.

“Perjalanan atau mobilitas warga di akhir tahun akan bertambah. Keselamatan perjalanan jangan diabaikan. Antisipasi kecelakaan dicegah sedini mungkin. Selain transportasi darat, transportasi perairan perlu diperhatikan juga. Kondisi cuaca yang kurang baik dapat menjadi salah satu penyebab kecelakaan di perairan,” ujar Djoko.

Baca Juga :   Bawaslu Temukan 13 Wilayah yang Belum Tuntaskan Pengiriman Surat Suara Pemilu 2024, Salah Satunya di Afsel

Mengutip hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Joko mengatakan, potensi pergerakan nasional selama momen Nataru sebanyak 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Pergerakan pada masa Nataru selama 24 hari diperkirakan akan didominasi kendaraan pribadi antara lain mobil 28,26% dan sepeda motor 16,47%.

Dari sisi penggunaan, kata Djoko, moda transportasi terbanyak masih menggunakan angkutan jalan dengan total sekitar 67,95%. Pengguna angkutan umum kereta api 13,42%, bus 11,90%, pesawat 11,02%, kapal penyeberangan 4,49%, dan kapal laut 2,04%.

“Jalan tol dan moda kreta api masih menjadi pilihan utama digunakan saat Nataru. Jalur tol 58,7% dan jalan arteri 41,3%. Sepeda motor tidak sebanyak saat mudik Lebaran. Namun pilihan sepeda motor di jalur utama yang paling banyak akan dilalui adalah Jalur Lintas Utara Jawa (Pantura) sebesar 12,8% dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 11,92%,” ujar Djoko.

Masih kata Djoko, total prediksi penumpang angkutan umum sebanyak 16,61 juta atau naik 80,84%, angkutan jalan naik 29%, angkutan kapal penyeberangan naik 7%, angkutan kereta api naik 207,6%, angkutan udara naik 52,7%, dan angkutan laut naik 156%.

Baca Juga :   Anggota Komisi V Prihatin atas Kecelakaan yang Renggut 8 Nyawa dan 11 Luka-Luka

“Terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Terdapat 7 provinsi yang diperkirakan akan mengalami peningkatan mobilitas, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, dan Bali,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics