Pengusaha Tekstil Ungkapkan 11 Aspirasi ke Menteri Perindustrian

Kementerian Perindustrian berjanji akan memperjuangkan 11 aspirasi dari para pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Aspirasi tersebut dipercaya bisa membuat daya saing industri TPT lebih tinggi di pasar domestik dan global. Aspirasi tersebut terungkap dari pertemuan Kementerian dengan pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pada awal Januari 2020.

“Aspirasi yang pertama adalah perlu adanya safeguard bagi produk pakaian jadi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers. Menurut Agus, pemerintah telah memberlakukan bea masuk antidumping (BMAD) di hulu dan bea masuk tindakan pengamanan sementara (BMTP). Apalagi khususnya dalam menghadapi Idul Fitri nanti.

Adapun aspirasi yang kedua mengenai penetapan harga minimum sebagai dasar pengenaan pajak. Ketiga, perlu adanya revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2019. Keempat, revisi Permendag 77/2019.

Adapun yang keenam menyangkut dengan penetapan alokasi produk dalam negeri, minimum bagi retailer-retailer dan juga bagi global brand yang menjual di retail-retail di Indonesia.Keenam, mendorong pembangunan kawasan industri terintegrasi, yang di dalamnya didukung dengan ketersediaan energi, instalasi pengolahan limbah, serta konektivitas produsen dan market yang lebih mudah. Ketujuh, perlu adanya program link and match antara investor asing dan investor dalam negeri agar terjadinya transfer teknologi berjalan lebih cepat.

Menurut Agus, program restrukturisasi permesinan adalah aspirasi yang kedelapan. Kesembilan, terkait dengan omnibus law, yang menjadi perhatian pelaku industri TPT adalah klaster tentang ketenagakerjaan, limbah, dan hak guna pakai.

Kesepuluh, insentif berupa pengurangan tarif listrik pada pukul 22.00 sampai 06.00. Penurunan tarif ini didasarkan pada total penggunaannya, bukan pada jumlah penambahan penggunaannya. Kesebelas adalah pemanfatan kegiatan Hannover Messe 2020 yang akan dilaksanakan pada April nanti. Apalagi, Indonesia jadi official partner country.

Menteri Perindustrian akan bekerjasama dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mengabulkan aspirasi-aspirasi tersebut. Ia juga berjanji akan mendorong realisasi penurunan harga gas industri. Tentunya ini pula dapat mendorong peningkatan daya saing.