Penumpang Garuda Indonesia Mulai Naik, Pemesanan Tiket Liburan Tahun Baru Sudah Mencapai 75.000 Penumpang

0
422

Industri penerbangan Indonesia perlahan-lahan kembali pulih seiring dengan kembali dilonggarkannya mobilitas masyarakat. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, maskapai penerbangan milik pemerintah, pun turut merasakan adanya tren kenaikan jumlah penumpang.

“Khusus hari Rabu (25/11) kemarin itu kita dapat achievement, kita punya penumpang 17.000. Jadi meningkat terus memang dan mudah-mudahan ini akan berkembang lebih baik selanjutnya,”ungkap Ade R.Susardi, Direktur Layanan Pengembangan Usaha dan Teknologi Informasi PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) dalam webinar  ‘Outlook Pariwisata 2021’ yang digelar Beritasatu, Kamis (26/11).

Ade mengatakan periode terburuk industri penerbangan terjadi pada Mei 2020. Pada saat itu, Garuda Indonesia hanya bisa melayani 34 penerbangan per hari, dari biasanya 300 hingga 500 penerbangan per hari.

“Tapi pada Agustus kita sudah mendapatkan suatu signifikan improvement dimana pada akhir Agustus ada liburan yang cukup panjang, kita sempat ada hampir 170 flight dengan jumlah penumpang waktu itu sudah di sekitar 9.000 penumpang per hari,” ujarnya.

Tren jumlah penumpang terus bertambah. Pada September katanya sudah menyentuh level 14.000 penumpang per hari.

Baca Juga :   Garuda Indonesia Sediakan US$50 Juta untuk Lunasi Sebagian Surat Utang dan Sukuk

Meski sudah naik, tetapi Ade mengatakan jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia saat  ini masih jauh dari kondisi normal. Biasanya pada tahun 2019 lalu, rata-rata per hari mengangkut 60.000 hingga 80.000 penumpang dengan 500 penerbangan.

Ade mengatakan memang saat ini belum bisa kembali pada kondisi seperti itu. Selain karena permintaan yang memang masih rendah, juga karena Garuda Indonesia sendiri menerapkan dengan ketat protokol kesehatan sehingga membatasi jumlah penumpang yang diangkut dalam satu penerbangan.

“Ada beberapa protokol kesehatan yang strictly Garuda tetap terapkan karena kita juga percaya bahwa yang diinginkan oleh para penumpang itu adalah keamanan dan keyamanan,” ujarnya.

Tidak hanya Garuda Indonesia, secara industri jumlah penumpang juga mengalami tren kenaikan. Sebagai gambaran pada Agustus lalu total jumlah penumpang pesawat domestik mencapai 2 juta penumpang naik 36,23% dibandingkan Juli. Sedangkan, penerbangan internasional sebanyak 31,1 ribu naik 21,01% dibandingkan Juli 2020.

Penerbangan internasional, jelas Ade, memang masih ada hambatan karena belum semua negara membuka akses masuk ke negaranya. Karena itu, pada saat ini, menurut Ade maskapai penerbangan yang memiliki pangasa pasar domestik cukup beruntung dibandingkan maskapai yang hanya memiliki rute penerbangan internasional.

Baca Juga :   Garuda Indonesia Kembali Operasikan Rute Narita-Denpasar PP

Garuda Indonesia sendiri saat ini masih membuka sejumlah rute penerbangan internasionalnya seperti ke Amsterdam, Osaka, Tokyo, Hongkong, Singapura dan Australia (Perth dan Sidney).

Ade memperkirakan pada akhir tahun ini hingga awal tahun depan, jumlah penumpang Garuda Indonesia akan meningkat signifikan. Hal ini terlihat dari jumlah calon penumpang yang sudah melakukan pemesanan (booking) tiket. Untuk periode 19 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021 saja, ungkap Ade sudah ada 75.000 calon penumpang yang melakukan pemesanan tiket.

“Ini menunjukkan tingkat kepercayaan dari para penumpang kepada penerbangan sudah cukup meningkat,” ujarnya.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics