
PP Ungkap soal Rencana Evaluasi Peleburan BUMN Karya, Mungkin Sesuai Pernyataan Menteri Erick

Corporate Secretary PP Joko Raharjo/Iconomics
PT PP (Persero) Tbk masih menunggu arahan dari Kementerian BUMN terkait rencana penggabungan BUMN karya. Sejauh ini, PP sudah memiliki project management office (PMO) bersama PT Wijaya Karya Tbk (Wika).
Corporate Secretary PP Joko Raharjo mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi soal rencana evaluasi penggabungan BUMN karya itu. Dan evaluasinya sangat mungkin sesuai dengan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kalau yang saat ini dari sekian karya (BUMN) mau dijadikan 3 BUMN. Namun ada potensi bisa jadi 1,” kata Joko di Rest Area Heritage KM 260 B Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (21/2).
Kendati demikian, kata Joko, Kementerian BUMN belum secara resmi mengungkapkan rencana evaluasi tersebut. Juga belum bisa memastikan dari 7 BUMN karya akan dilebur menjadi berapa entitas usaha.
“Tapi itu pun belum secara resmi. Artinya kami masih menunggu arahan dari Kementerian BUMN,” ujar Joko.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melebur BUMN karya menjadi 1 atau 2 entitas. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat restrukturisasi yang dilakukan Kementerian BUMN.
“Bukan tidak mungkin efisiensi merger karya dari 3 bisa saja ke 2, bahkan menjadi 1. Tapi ini masih perlu kajian,” kata Erick.
Sebagai informasi, untuk saat ini terdapat 7 BUMN karya yakni PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan PT Brantas Abipraya.
Leave a reply
