BGN Sebut Program Makan Gizi Gratis Berpotensi Buka Lapangan Kerja hingga 90 Ribu Orang

Badan Gizi Nasional (BGN) menyebutkan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) berpotensi membuka lapangan kerja kepada 90 ribu orang. Jumlah ini kemungkinan akan ditempatkan pada 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan mengatakan, untuk jabatan struktural, dibutuhkan 3 lulusan sarjana untuk mengisi posisi kepala, ahli gizi, dan akuntan SPPG, dengan usia 22-33 tahun. “Jadi tadi kepala unit (SPPG), nah itu ada 30 ribu yang bekerja. Otomatis sudah kita rekrut 30 ribu sarjana di Indonesia untuk jadi kepala. Jadi 90 ribu lapangan pekerjaan terbuka buat sarjana-sarjana kita yang fresh graduate,” kata Tigor dalam keterangan resminya pada Senin (12/5).

Tigor menambahkan, terdapat 1.295 SPPG di 38 provinsi hingga saat ini. Apabila program MBG telah dilaksanakan sepenuhnya, maka dibutuhkan 30 ribu SPPG untuk mencapai target 82,9 juta penerima manfaat pada 2025 ini. “Jadi, ini satu ahli gizi per 1 SPPG, berarti 30 ribu ahli gizi nanti. Ditambah satu lagi nanti itu akuntan lulusan akuntansi per satu satuan pelayanan,” ujarnya.

Selain membuka lapangan kerja, kata Tigor, program MBG juga fokus pada pergerakan ekonomi nasional. Dorongan itu, dapat dilakukan melalui belanja yang dikeluarkan dalam setiap pelaksanaan pemberian makan gratis untuk anak sekolah.

“Ini (program MBG) membuat perputaran ekonomi di setiap tempat dimana satuan pelayanan itu ada. Karena yang tadi, membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk membeli bahan pertanian di desa-desa. Kemudian juga membuat para pelaku pertanian itu jadi semangat,” ujar Tigor.