Erick Thohir: BUMN Butuh Waktu 2 Tahun agar Kembali Normal

0
621
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Perusahan-perusahaan milik negara (BUMN) disebut butuh waktu 2 tahun untuk pulih dari keterpurukan karena terdampak wabah Covid-19. Terlebih 90% dari seluruh BUMN bisnisnya terdampak pandemi Covid-19.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, hanya BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi, kesehatan, sumber daya alam (SDA), dan makanan minuman yang mampu mempertahankan bisnis mereka dengan baik. Karena kondisi tersebut, kontribusi dividen dari BUMN pada kas pemerintahan untuk tahun depan akan turun hingga seperempat dari penerimaan dividen pada tahun ini.

Karena itu, Erick mendorong langkah efisiensi terus berjalan dalam lingkup BUMN. Salah satu bentuk dari efisiensi ini yakni perampingan jumlah kluster BUMN dari 27 kluster menjadi 12 kluster yang dibentuk berdasarkan unsur sinergitas dari segi supply chain dari setiap BUMN.

“Contohnya, kluster farmasi di situ sekarang ada perusahaan obat dan perusahaan rumah sakit. Ada juga klaster infrastruktur yang tadinya hanya BUMN Karya sekarang semen masuk. Kita lakukan kluster-kluster ini. Dan tentu tidak kalah penting bahwa semua kita lakukan ini berdasarkan bisnis proses bukan project based,” kata Erick dalam diskusi secara daring, Kamis (18/6).

Baca Juga :   Pegadaian Beri Tambahan Pendapatan untuk Para Agen Terdaftar 2021

Berdasarkan survei terhadap CEO 500 perusahaan besar secara global, kata Erick, sebanyak 52% dari CEO tersebut memperkirakan bahwa ekonomi baru akan kembali pulih pada Kuartal I/2022.

“Berarti, recovery yang kita berlakukan di BUMN butuh waktu 2 tahun untuk mulai kembali di titik normal. Dan dengan keputusan hari ini oleh presiden untuk tidak melakukan lockdown itu keputusan tepat karena masalah ekonomi dan kesehatan sesuatu yang menempel dan tidak terpisahkan,” kata Erick.

Meski kondisi BUMN saat ini sangat tertekan, dalam jangka panjang Erick optimistis melalui langkah-langkah efisiensi dan restrukturisasi, kondisi BUMN akan lebih sehat dan tingkat dividen yang dihasilkan akan kembali normal.

Selain itu, kata Erick, Covid-19 memaksa seluruh lapisan masyarakat untuk beradaptasi secara cepat. Munculnya Covid-19 akan mempercepat perkembangan beberapa hal, antara lain perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, higienis dan disiplin serta lebih mengadopsi digitalisasi.

“Maka suka tidak suka kita harus beradaptasi dengan kondisi yang baru. Harus beradaptasi dan terus ekonomi kita coba jalankan dan kalau ekonomi bisa balik 50%, itu juga akan sangat baik,” katanya.

Baca Juga :   Perkuat Lini Bisnis KPR, Bank Mandiri Gelar Festival Properti Online

 

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics