Harga Patokan Ekspor Produk Pertambangan Juni 2022 Banyak yang Turun

0
838

Kementerian Perdagangan menyampaikan bahwa produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) pada periode Juni 2022 menunjukkan penurunan harga pada sebagian besar komoditas, setelah sebelumnya selalu mengalami peningkatan selama beberapa periode berturut-turut.

Penurunan harga ini disebabkan karena menurunnya permintaan atas komoditas produk pertambangan tersebut di pasar dunia. Dengan demikian mempengaruhi analisis penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan BK untuk periode Juni 2022.

Adapun ketentuan HPE periode Juni 2022 ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar.

“Sebagian besar komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar, yakni konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite), menunjukkan penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan permintaan atas produk pertambangan tersebut di pasar dunia. Di sisi lain, harga komoditas konsentrat mangan dan konsentrat rutil mengalami kenaikan harga. Sementara itu, untuk komoditas pellet konsentrat pasir besi masih tetap tidak mengalami perubahan,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono dalam keterangan resminya.

Baca Juga :   Aspirasi ADPI, Pengecer dan Gapoktan Jadi Bahan Komisi VI Rapat dengan Lembaga Ini

Kemendag menyebut produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Juni 2022 adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata US$227,05/WE atau naik sebesar 2,42% dan konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.590,84/WE atau naik sebesar 2,20%.

Produk pertambangan yang mengalami penurunan harga rata-rata pada periode bulan Juni 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar US$3.458,54/WE atau turun sebesar 5,89%; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar US$122,37/WE atau turun sebesar 9,56%; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata sebesar US$62,53/WE atau turun sebesar 9,56%; konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$915,37/WE atau turun sebesar 8,50%; konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.115,44/WE atau turun sebesar 6,52%; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$73,07/WE atau turun sebesar 9,56%; konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata sebesar US$497,23/WE atau turun sebesar 1,79%; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata sebesar US$39,58/WE atau turun sebesar 14,90%.

Baca Juga :   November 2021: Harga Referensi Naik, BK CPO US$200/MT

Adapun pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54%) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE masih tetap, atau tidak mengalami perubahan.

 

Permendag 35 Tahun 2022

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics