
Jokowi Sebut 5 Poin Kekuatan dan Peluang untuk Bangun Indonesia

Presiden Joko Widodo/Iconomics
Presiden Joko Widodo menyampaikan 5 poin terkait kekuatan dan peluang membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pertama, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan lantaran membawa kontribusi yang baik bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut, kata Jokowi, tercermin dari meningkatnya ekspor besi baja sebanyak 18 kali lipat. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga mengalami kenaikan , dan kurs rupiah menjadi stabil.
“Saya ingat, pada 2014 hanya sekitar Rp16 triliun tapi pada 2021 meningkat menjadi Rp 306 triliun, karena sudah diekspor dalam bentuk barang setengah jadi dan barang jadi. Dan, pada akhir 2022, kita harapkan sudah bisa mencapai Rp 440 triliun. Itu hanya dari nikel, sekali lagi itu hanya dari nikel,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraannya di sidang tahunan MPR, DPR dan DPR untuk memperingati HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Jakarta, Selasa (16/8).
Menurut Jokowi, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus ditingkatkan melalui persemaian dan rehabilitasi hutan tropis, hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut akan dilakukan untuk menyerap emisi karbon. Upaya tersebut, juga disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan bio energi.
Menurut Jokowi, pemanfaatan kekayaan hayati laut akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi, dan energi. Demikian pula dengan perkebunan seperti kelapa sawit yang menjadi pemasok terbesar crude palm oil di dunia.
“Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk-produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional,” ujar Jokowi.
Ketiga, lanjut Jokowi, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal, harus dijamin. Dan, hukum di Indonesia harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu.
Keempat, kata Jokowi, pemerintah berupaya mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas. Dengan memanfaatkan kemajuan digitalisasi yang telah melahirkan 2 perusahaan decacorn dan 9 unicorn, dapat mendorong 19 juta UMKM yang sudah masuk dalam ekosistem digital dan sebanyak 30 juta UMKM ditargetkan akan masuk ke dalam ekosistem tersebut pada 2024.
“Berbagai bantuan pendanaan murah juga terus dilanjutkan. Penayangan produk UMKM di E-katalog pemerintah juga diharapkan akan menyerap produk UMKM. Di saat yang sama, kewajiban APBN, APBD, dan BUMN-BUMN untuk membeli produk dalam negeri juga akan terus didisiplinkan,” ujar Jokowi.
Kelima, kata Jokowi, pemerintah akan menjaga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunannya dipastikan tidak hanya untuk aparatur sipil negara, tapi juga untuk para inovator dan para wirausahawan. Nantinya, pembagunan IKN tidak hanya diisi dengan kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru.
“Bukan kota biasa, tetapi kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan memang dibangun APBN, tetapi selebihnya, 80% investasi swasta diundang untuk ikut berpartisipasi,” katanya.
Leave a reply
