
Kemensos Berupaya Hadirkan Pemberdayaan bagi Seluruh Masyarakat Indonesia

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos Radit Karsa Wiguna/Iconomics
Kementerian Sosial (Kemensos) berupaya menghadirkan pemberdayaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, Kemensos menilai, bantuan sosial (bansos) yang diberikan tidak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos Radit Karsa Wiguna mengatakan, dengan program pemberdayaan, masyarakat bisa memperbaiki kualitas hidup, dan berpotensi memiliki usaha sendiri. Inilah dilakukan para pendamping PKH, atau tenaga kecerdasan sosial kecamatan, pekerja sosial masyarakat.
“Itu untuk membantu mengidentifikasi. Inilah yang akan kita dorong,” kata Radit dalam seminar The Iconomics Developing Brand, Loyalty Through CSR & Sustainability di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Kendati demikian, kata Radit, program pemberdayaan untuk masyarakat masih menghadapi tantangan di antaranya besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut. “Pemberdayaan ini boleh dikatakan belum begitu kuat. Bahkan, anggaran untuk pemberdayaan di Kementerian Sosial pun belum begitu kuat,” ujarnya.
Karena itu, kata Radit, Mensos Saifullah Yusuf dan Wamensos Agus Jabo menekankan kolaborasi lintas sektor untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat. Sebab, tanpa kolaborasi, akan sulit menjalankan program tersebut.
“Harapannya, mereka bukan hanya sebagai penerima bantuan, tapi juga menjadi potensi sumber, yang nanti bisa membantu teman-temannya, atau kelompoknya untuk semakin maju,” tambah Radit.
Radit melanjutkan, Kemensos pun sedang berusaha menggandeng pihak-pihak lainnya untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Karena itu, forum pembahasan CSR yang diinisiasi The Iconomics dapat menjadi wadah untuk membahas persoalan tersebut.
“Mudah-mudahan ini ke depan, ini akan semakin kuat, kolaborasinya. Kami juga sebenarnya saat ini sedang intensif, melakukan kontak, kemudian koneksi baik dengan forum CSR maupun dengan badan usaha, dan filantropi, yang kemudian bisa kita jalin kerja sama,” ujar Radit.
Leave a reply
