
Dengan 15 Rumah Sakit, Primaya Hospital Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Leona A.Karbali, Direktur dan CEO PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk atau Primaya Hospital
PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11), bersama lima perusahaan lainnya. Pengelola jaringan rumah sakit Primaya Hospital ini menjadi perusahaan tercatat dengan jumlah 15 rumah sakit yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
“Primaya Hospital adalah jaringan rumah sakit swasta yang berkomitmen pada mutu dan keselamatan pasien dan telah memiliki akreditasi internasional dari Joint Commission International,” ujar Leona A.Karbali, Direktur dan CEO PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) pada seremoni pencatatan perdana saham, Selasa (8/11).
Leona mengatakan, berdiri pada tahun 2006 oleh Prof dr Yos E Susanto, Primaya Hospital terus tumbuh. Tahun 2022 ini, demikian Leona, jumlah rumah sakit Primaya Hospital telah mencapai 15 rumah sakit yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
“Kami optimis dengan keunggulan kompetitif yang kami miliki, seperti pelayanan komprehenif, lokasi strategis, jaringan laboratorium yang lengkap, teknologi informasi tersentralisasi, serta komitmen terhadap mutu dan keselamatan pasien, kami dapat memenuhi visi kami menjadi jaringan pelayanan kesehatan rumah sakit terkemuka berstandar internasional,” ujarnya.
Pada sesi pertama perdagangan saham di Bursa hari ini, saham PRAY terkoreksi 2,8% ke level Rp875 per saham, dari harga perdana Rp900 per saham.
Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) ini memperoleh dana sekitar Rp272 miliar dari penawaran umum perdana saham di Bursa. Dana tersebut antara lain digunakan untuk pembelian tanah untuk membangun rumah sakit, serta biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit baik yang sudah ada maupun yang akan dibangun.
Leave a reply
