Dilakukan November 2022, Waskita Karya Harapkan Publik Serap Rp980 Miliar dari Right Issue

0
492

PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana menggelar penerbitah saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) dengan nilai Rp3,98 triliun. Pemerintah selaku pemilik 75,35% saham Waskita berpartisipasi dalam right issue ini melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun yang sudah disetujui.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan investor publik diharapkan menyerap Rp980 miliar.

“Dana right issue dari publik akan digunakan Waskita untuk modal kerja proyek infrastruktur strategis yang dikerjakan oleh Waskita,” ujar Destiawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) di Komisi XI DPR RI, Senin (12/9).

Sementara dana right issue porsi pemerintah yaitu PMN Rp3 triliun, jelas Destiawan, digunakan untuk penyelesaian ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung sekitar Rp2 triliun dan Rp996 miliar untuk penyelesaian ruas tol Ciawi-Sukabumi.

Terkait jadwal right issue, Destiawan mengatakan saat ini Perseroan sedang menunggu penerbitan peraturan pemerintah terkait PMN tahun 2022 yang recananya terbit September 2022. Selanjutnya, Perseroan berharap pernyataan efektif right issue dari OJK akan terbit pada Oktober 2022 dan perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ditargetkan pada November 2022.

Baca Juga :   Atasi Masalah Impor, Erick Thohir Akan Bentuk BUMN Kluster Pangan

Sebelumnya pada tahun 2021 lalu, Waskita Karya juga sudah melakukan right issue setelah pemerintah memberikan PMN sebesar Rp7,9 triliun. Investor publik pada tahun 2021 lalu hanya menyerap sebesar Rp1,54 triliun. Akibatnya, porsi kepemilikan investor publik mengalami dilusi dari 33,96% menjadi 24,64% dan kepemilikan pemerintah naik dari 66,04% menjadi 75,35%.

Destiawan mengatakan bila right issue tahun 2022 ini berjalan sesuai rencana, dimana investor publik menyerap Rp980 miliar, maka komposisi kepemilikan saham akan tetap sama yaitu 75,35% pemerintah dan 24,64% publik.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Rionald Silaban menjelaskan Waskita Karya sedang menjalankan program penyehatan keuangan. Salah satu dari 8 program penyehatan itu adalah melalui PMN dan right issue. Tahun 2021, pemerintah telah memberikan PMN sebesar Rp7,9 triliun dan tahun 2022 ini sebesar Rp3 triliun.

Rionald mengatakan saat ini, kinerja keuangan Wakita Karya menunjukkan perbaikan yang ditunjukan dengan penurunan kerugian di tahun 2021 menjadi sebesar Rp1,8 triliun dari semula rugi Rp9,3 triliun di tahun 2020. Per kuartal dua 2022, Waskita berhasil membukukan laba sebesar Rp293 miliar.

Baca Juga :   Pertamina Targetkan Cost Saving Tahun 2023 Sebesar US$600 Juta

“Sebagai salah satu stream dari penyehatan, memang PMN ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dari Waskita dan juga diharapkan ini dapat memperlancar proses restrukturisasi kredit di Badan Usaha Jalan Tol karena adanya dukungan dana dari shareholder,” ujar Rionald.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics