Hari Pertama di Bursa, Saham PT Berkah Beton Sedaya Tbk Naik 35%

Harga saham PT Berkah Beton Sedaya Tbk naik 35% pada hari pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/3) menjadi Rp135 per saham dari dari Rp100 per lembar saat penawaran.

Perusahaan dengan kode saham BEBS ini menjadi perusahaan tercatat ke-9 pada tahun 2021 sekaligus sebagai perusahaan tercatat ke-722 di Bursa.

BEBS menawarkan 2 miliar saham biasa atau 22,222% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dengan Harga Penawaran Rp100 per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebesar Rp200 miliar.

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi dengan biaya biaya emisi, sebanyak 53,67% digunakan untuk pembelian satu bidang tanah milik PT Subang Terus Membangun (STM) dan sebesar 46,33%  untuk belanja modal

Hasan Muldhani, Direktur Utama PT Berkah Beton Sedaya Tbk mengatakan BEBS merupkan perusahaan industri pendukung konstruksi, perdagagan besar dan penggalian berdomisili di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Hasan mengatakan perusahaan memiliki visi menjadi perushaan global terbaik dalam bidang industri pendukung infrastruktur yang terintegrasi dengan misi memproduksi beton ready mix, precast, beton ringan, aspal dan hotmix berkualitas terbaik dan harga yang kompetitif dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.

“Kami terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan mutu dengan terus membina dan membangun sumber daya manusia yang kompeten dan ahli di bidangnya sehingga dapat terus berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan skala nasional maupun global,” ujarnya saat seremoni pencatatan perdana.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Bursa PT Bursa Efek Indonesia berharap berharap perusahaan merealisasikan rencana yang sudah dibuat dan menghasilkan performa yang menarik. Kemudian, yang tak kalah penting selalu mengikuti kemajuan teknologi dan mengutilisasinya untuk memberikan value proposition atas produk atau jasa yang ditawarkan. Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan juga diminta untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan operasional.