Saratoga Mencatatkan Kenaikan NAV Kuartal III-2022 Sebesar 42%

0
367

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp64,9 triliun pada kuartal III tahun 2022. Nilai tersebut naik 42% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp45,8 triliun (year-on-year).

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan pertumbuhan NAV Saratoga di tengah tingginya tingkat volatilitas global menunjukkan bahwa strategi investasi yang dilakukan Perseroan sudah berjalan dengan baik. Hal ini juga tercermin dari kemampuan Perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp7,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022. Khusus di kuartal III-2022, Perseroan mampu mencatat laba bersih senilai Rp3,8 triliun, meningkat tajam dibandingkan rugi bersih sebesar Rp253 miliar pada kuartal II-2022 sebelumnya.

“Peningkatan perolehan dividen dan kenaikan nilai portofolio investasi menjadi katalis utama menguatnya fundamental Saratoga hingga akhir September 2022. Kami berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan mengoptimalkan kinerja setiap portofolio investasi agar dapat tumbuh positif sehingga ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Michael dalam keterangan resmi.

Baca Juga :   UOB: Pendanaan Fintech di Asean Naik 3 Kali, Indonesia Nomor 2

Saratoga juga menyampaikan telah membukukan pendapatan dividen sebesar Rp1,4 triliun sampai dengan akhir kuartal III-2022, naik 58% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 (year-on-year). Dividen tersebut terutama berasal dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).

“Kami optimistis perekonomian Indonesia tetap mampu menghadirkan peluang-peluang investasi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang. Dengan pengalaman dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, Saratoga akan mengambil inisiatif untuk melanjutkan investasinya di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan dan konsumer,” kata Michael.

Saratoga juga menyebut terus melanjutkan penguatan neraca keuangan melalui strategi pengurangan utang dan efisiensi operasional. Hingga kuartal III-2022, Saratoga telah berhasil mengurangi utang hingga 29% menjadi Rp1,7 triliun, dibandingkan semester I-2022 sebesar Rp 2,4 triliun.

Pengurangan utang ini menjadi bagian dari upaya Perseroan untuk menjaga efisiensi operasional, sehingga rasio utang dan biaya berada pada level yang sehat. Hingga kuartal III 2022, Perseroan mencatat annualized operating costs-to-NAV ratio sebesar 0,3 persen serta loan-to-value ratio pada level 0,9%.

Baca Juga :   Cetak Kenaikan Laba 39%, PLN Juga Fokus Kelola Utang

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Devin Wirawan mengungkapkan likuiditas Saratoga hingga kuartal III-2022 sangat sehat dengan dana kas mencapai Rp1,1 triliun.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics