
Telkom Bagi Dividen Rp14,86 Triliun

RUPS T Telkom Indonesia/Dok. Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom membagikan dividen sebesar Rp14,86 triliun atau 60% dari perolehan laba bersih tahun buku 2021 (dividend payout ratio).
Adapun sisanya sebesar 40% atau Rp9,90 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan dibidang digital connectivity, digital platform, dan digital services, di antaranya pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan di masa mendatang.
Dengan besaran dividen tersebut, ini berarti dividen yang akan diterima pemegang saham adalah sebesar Rp149,97 per lembar saham. Adapun pembayaran dividen tahun buku 2021 tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juli 2022. Pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan per tanggal 9 Juni 2022.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan cenderung kian landai, Telkom senantiasa terus menciptakan pertumbuhan melalui tiga pilar bisnis, yaitu Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Services.
“Kami terus memperkuat kapasitas dan kapabilitas di bisnis digital sejalan dengan langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco. Langkah ini pun mulai membuahkan hasil yang cukup baik dengan kinerja yang Telkom peroleh di sepanjang tahun 2021, baik keuangan maupun operasional. Tentunya ini menjadi motivasi bagi kami dalam mengakselerasi transformasi demi memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan di masa mendatang dan mendukung percepatan transformasi digital Indonesia,” kata Ririek dalam keterangan resmi.
Telkom menyampaikan pada akhir 2021, Telkom mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp143,2 triliun atau tumbuh sebesar 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi profitabilitas, Telkom membukukan EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) sebesar Rp75,7 triliun atau tumbuh sebesar 5,1% dan laba bersih sebesar Rp24,8 triliun atau tumbuh sebesar 19,0% jika dibandingkan dengan periode 2020.
Leave a reply
