
Amman: Penyelesaian Smelter Mundur ke Akhir 2024

Presiden Direktur AMMAN Rachmat Makkasau/Dok. Amman
Pembangunan proyek smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) di Kabupaten Sumbawa Barat (KBS) masih terus berlanjut. Namun demikian, Amman menyampaikan penyelesaian smelter dengan kapasitas produksi 222.000 ton katoda tembaga ini dipastikan akan mundur ke akhir tahun 2024.
“Tantangan yang kami hadapi merupakan force majeure dan tidak hanya dialami oleh AMMAN, melainkan juga perusahaan lain yang membangun smelter tembaga. Dampak pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun terakhir sangat besar dan juga imbas dari perang Rusia dan Ukraina, menghambat proses dan komitmen dari para supplier dari Eropa dan Asia,” kata Presiden Direktur AMMAN Rachmat Makkasau dalam keterangan resmi.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, berbagai perkembangan untuk pembangunan smelter telah dilakukan, seperti pesanan pembelian (purchase order) untuk seluruh peralatan dengan fungsi kritikal yang memiliki waktu pengiriman sangat lama (long lead equipment). AMMAN juga tengah melakukan proses rekrutmen secara bertahap yang disesuaikan dengan tahapan konstruksi, bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Amman juga menyampaikan kerja sama dengan pemerintah dari level lokal dan nasional sangat dibutuhkan untuk jaminan kepastian perizinan serta agar tercipta situasi yang aman serta kondusif, sehingga kendala konstruksi dapat lebih diminimalisir.
Rachmat juga menyampaikan sejumlah permintaan dan rencana produksi katoda tembaga Indonesia. Menurutnya, penyediaan bahan baku industri tembaga kita sudah berjalan dan akan siap di tahun 2025 nanti. Diperkirakan Indonesia akan memproduksi 1,1 juta ton Katoda tembaga pada tahun 2025, sementara serapan dalam negeri hanya sekitar 300 ribu ton. Ini merupakan peluang bagi pemerintah maupun pelaku usaha di bidang industri untuk menyiapkan industri dalam negeri sehingga dapat menyerap bahan baku katoda tembaga ini.
Leave a reply
