Negara-Negara G7 Sepakati Sanksi Larangan Impor BBM dari Rusia

Negara-negara yang tergabung dalam G7 berkomitmen untuk melarang impor minyak dari Rusia. Pada saat bersamaan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap pimpinan Gazprombank, bank swasta milik Rusia dan bisnis lainnya karena menginvasi Ukraina.

Seperti dilaporkan Reuters pada Senin (9/5), langkah tersebut merupakan sanksi terbaru yang dijatuhkan AS bersama sekutunya untuk menekan Presiden Vladimir Putin karena menginvasi Ukraina. Presiden AS Joe Biden yang ikut dalam telekonferensi video dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendukung langkah-langkah terbaru tersebut termasuk melarang impor BBM dari Rusia.

Dalam telekonferensi video pada Minggu (8/5) kemarin, pimpinan negara-negara G7 berkomitmen menghapus ketergantungan BBM dari Rusia. Dan dipastikan tindakan tersebut akan dilakukan secara tepat dan terencana.

“Kami akan bekerja sama dan dengan mitra kami untuk memastikan pasokan energi global yang stabil dan berkelanjutan serta harga yang terjangkau bagi konsumen.”

Sementara itu, AS di samping memberi sanksi terhadap pimpinan Gazprombank, juga menjatuhkan sanksi terhadap 3 stasiun televise Rusia, melarang orang AS untuk memberi layanan akuntansi dan konsultasi kepada Rusia dan membatasi visa kepada sekitar 2.600 pejabat Rusia serta Belarusia.

Sanksi AS kepada pimpinan Gazprombank merupakan yang pertama. Selama ini AS menghindari memberi sanksi terhadap bank tersebut karena takut mengganggu pasokan gas Rusia ke Eropa yang menjadi sekutunya. Pernyataan resmi Kementerian Keuangan AS menyebut pimpinan Gazprombank yang terkena sanksi adalah Alexy Miller dan Andrey Akimov.

Pejabat senior pemerintahan Biden yang tidak disebutkan namanya mengatakan, sanksi terhadap Gazprombank tidak termasuk membekukan atau melarang adanya transaksi di bank tersebut. Hanya disebutkan bahwa transaksi di bank tersebut tidak aman.

“Jadi kami memberi sanksi kepada beberapa eksekutif pimpinan mereka (Gazprombank), untuk menciptakan efek yang mengerikan,” kata pejabat senior tersebut.