Indonesia Harus Bergegas Optimalkan Potensi eSports

0
598

Pertumbuhan eSports di Indonesia dipandang sangat pesat dan di luar perkiraan. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) melihat olahraga ini dapat mengharumkan nama Indonesia, baik di regional maupun dunia. Oleh karena itu, KONI mendorong eSports dapat terkelola secara baik agar tambah melahirkan atlet-atlet yang berprestasi.

 KONI juga melihat harus adanya wadah yang dapat mengakomodir seluruh pelaku eSports di Indonesia. Oleh karena itu, Pengurus Besar eSports Indonesia menjadi salah satu kunci untuk mengonsolidasikan potensi yang sangat besar dari jenis olahraga yang berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini.

 The Iconomics bersama UPstation berkesempatan mewawancarai Ketua Umum KONI Pusat, Letjend (Purn) Marciano Norman di Kantor Pusat KONI pada akhir Oktober. Berikut petikan wawancaranya:  

 

 Bagaimana menurut Bapak perkembangan eSports di Indonesia?

Perkembangan eSports sangat pesat di Indonesia. Oleh karena itu, tidak tepat kalau kita tidak segera mewadahinya dan tidak tepat kalau kita terlalu kaku mengakomodirnya, sehingga KONI harus cepat masuk dalam eSports, cepat berkolaborasi dengan para pelaku pelaku eSports. Kelak, eSports ini akan menjadi salah satu andalan Indonesia. Kita tahu bersama pada Asian Games yang lalu eSports sudah dipertandingkan dan SEA Games yang akan datang di Filipina, timnas Indonesia juga akan berlaga dalam eSports. Oleh karena itu perkembangannya yang begitu cepat itu harus kita respons dengan cepat juga. Kalau kita terlambat dalam membuat aturan-aturan atau membuat aturan yang terlalu kaku nantinya sayang atlet-atlet eSports yang berprestasi selama ini sudah ikut event-eventdunia dan mereka sudah dapat hasil yang sangat membanggakan.

Beberapa waktu lalu, saya memberikan penghargaan kepada atlet eSports yang menjadi juara dunia di dalam bidangnya, dan itu adalah bentuk apresiasi saya mewakili cabang-cabang olahraga mewakili KONI di tingkat provinsi bahwa kita harus segera wadahi dalam satu organisasi keolahragaan yang tepat.

Baca Juga :   Smartfren Menjadi Sponsor Utama Tim Esports Genesis Dogma

 

Apa stimulus atau program dari KONI untuk pengembangan eSports di Indonesia?

Ke depan akan melewati tahapan pembentukan satu Pengurus Besar organisasi olahraga. KONI akan segera bekerjasama dengan para pelaku eSports agar mereka bisa terwadahi dalam suatu organisasi keolahragaan yang baik. Karena apa? Itu akan berkaitan dengan pembinaan atlet. Kemudian berkaitan dengan tata kelola organisasi olahraga itu, sehingga ke depan akan betul-betul bisa mengoptimalkan perkembangan eSports di Indonesia. Jangan lupa, tata kelola organisasi yang baik itu tidak hanya menata organisasinya, tidak hanya melihat hubungan antara organisasi eSports  dengan pelaku eSports sendiri, tapi juga melihat hubungan aktifitas eSports itu dengan cabang olahraga lainnya. Kemudian dengan atlet atau pelaku eSports itu, dalam kehidupan keluarganya, kemudian dalam proses pendidikannya. Jadi sangat utuh yang harus kita garap. Sehingga pelaku eSports itu betul-betul kita bisa arahkan sesuai dengan yang kita harapkan. Kalau KONI memang pembinaan olahraga prestasi ya, karena saya lihat atlet-atlet eSports ini telah mendapatkan hasil-hasil yang membanggakan dengan prestasinya. Oleh karena itu tidak ada alasan mereka tidak dapat masuk ke dalam salah satu cabang olahraga di bawah koordinasi induk organisasi olahraga yaitu KONI pusat.

 

Apa poin penting yang menjadi titik berat dari KONI yang dipesankan nantinya untuk PB eSports Indonesia?

Untuk pembentukan satu pengurus besar cabang olahraga, apabila kita bicara tentang Pengurus Besar eSports Indonesia misalnya, ada kriteria-kriteria yang memang harus dipenuhi. Organisasi ini harus berkembang dari bawah ke atas.

Baca Juga :   Tren Game Online Menggiurkan, ShopeePay Masuk ke Ekosistem Pembayaran

Saya rasa eSports tidak akan kesulitan karena sekarang ini hampir di setiap pelosok sudah sangat mengenal hal ini. Saya tinggal meminta para pelaku-pelaku eSports mulai menata. Membentuk organisasi di tingkat kabupaten. Membentuk organisasi di tingkat provinsi. Otomatis akan ada induk organisasinya di tingkat pusat.

Induk organisasi yang di tingkat pusat akan menjadi anggota dari KONI yang juga merupakan induk organiasi dari 64 cabang olahraga lainnya saat ini. Kalau eSports nanti masuk, ya jadi yang ke-65, bersama cabor-cabor lainnya yang baru. Hal-hal ini tentunya oleh seluruh pengurus KONI yang punya wewenang. Mulai dari sekretaris jenderal, wakil ketua umum bidang organisasi selalu berkomunikasi dengan para pelaku eSports untuk membangun itu dari bawah. Nanti kalau organisasi ini sudah terbentuk dari bawah, suatu hari pasti akan dilantik menjadi anggota KONI. Saya yakin proses ini akan berlangsung cepat untuk eSports. Karena olahraga ini berjalan lebih cepat dari yang kita perkirakan.

 

eSports tumbuh dengan sangat pesat di Indonesia, tapi ada banyak ekosistem non-endemicatau bisnis nongamesyang awareness-nya kurang terhadap eSports. Apa solusi agar mereka dapat lebih aware dengan eksistensi eSports?

Nanti tokoh-tokoh eSports yang harus aktif berkomunikasi, duduk bersama, sharingdengan mereka yang ada di industri eSports itu sendiri. Saya sangat mendukung langkah-langkah tersebut. Jadi eSports kalau mau berkembang harus banyak yang tahu. Dengan banyak orang tahu, mereka akan banyak mendukung, dan mereka tahu manfaatnya, dan mereka juga mengurangi kekhawatirannya terhadap dampak-dampak negatif.

Baca Juga :   Tips Membangun Komunitas Esports Kampus yang Solid dan Panjang Umur

Saya selalu mengharapkan setiap ada kejuaraan-kejuaraan, selalu belajar dari kekurangan-kekurangan kejuaraan sebelumnya. Sehingga kita semakin hari akan melihat satu eventyang dikemas dalam satu acara yang lebih baik. Dengan cara-cara seperti itu masyarakat akan lebih nyaman. Dalam arti, eSports makin hari semakin profesional pengelolaannya. Jadi dari pengelolaan eventyang profesional akan menarik minat orang untuk lebih banyak yang cinta pada cabang olahraga ini. Dari pengelolaan yang profesional akan juga lebih banyak menarik minat orang tua yang diajak anak-anaknya. Sehingga suatu saat orang tua juga membayangkan seandainya anaknya yang ikut serta.

 

eSports kadang dipandang negatif. Bagaimana menumbuhkan pandangan positif kepada eSports pada masyarakat?

Hal-hal seperti ini tentunya kita harus bekerja sama dengan pelaku eSports untuk turun ke masyarakat. Memberikan pencerahan-pencerahan dengan berbagai cara. Apakah kita membuat seminar, kita memberikan pandangan eSports melalui sekolah atau kita juga aktif di dalam sosial media. Faktor edukasinya harus ada. Tidak semua yang paham dan tidak semua juga memandang bahwa eSports itu baik. Tapi kita jangan berdebat disitu, kita juga harus pandai dalam memilah mana eSports yang baik, dan eSports yang berpotensi membawa masyarakat atau anak-anak menjadi tidak baik. Dengan kita berkomunikasi dan memberikan informasi yang tepat, saya yakin masyarakat juga akan tahu.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics