3 Risiko yang Paling Dilihat Perusahaan Eropa kepada Indonesia, Vietnam, Malaysia dan Thailand

0
642

Sebanyak 88% perusahaan Eropa yang berfokus pada ASEAN mengharapkan pertumbuhan bisnis di kawasan ini selama 12 bulan ke depan. Menurut survei Standard Chartered “Borderless Business: Koridor Eropa-ASEAN”, juga mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa tersebut menganggap Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Indonesia sebagai 4 pasar teratas yang akan menghadirkan peluang ekspansi paling besar di ASEAN.

Sebanyak 43% responden yang terdiri dari perusahaan-perusahaan Jerman, Prancis, dan Inggris menganggap Indonesia menawarkan peluang penjualan atau produksi yang besar. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa dan AS menempatkan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara keempat yang paling diminati untuk peluang membangun atau memperluas sumber, penjualan, atau operasi mereka selama enam hingga dua belas bulan ke depan.

Ratifikasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi ke kawasan, dengan 65% responden berencana untuk meningkatkan investasi selama 3-5 tahun ke depan.

Selain peluang, perusahaan juga mengenali beberapa risiko yang perlu mereka pertimbangkan di wilayah tersebut. Tiga risiko teratas yang teridentifikasi adalah ketidakpastian geopolitik dan konflik perdagangan (93%), pandemi Covid-19 atau krisis kesehatan lainnya (58%), dan pemulihan ekonomi yang lambat serta penurunan belanja konsumen (50%).

Baca Juga :   Perkembangan Sektor Jasa Keuangan di Kuartal I-2022

Selain itu, responden juga mengidentifikasi bahwa memahami peraturan regional, metode pembayaran, dan infrastruktur (75%), mengadaptasi model bisnis mereka dengan praktik dan kondisi industri di ASEAN (65%), serta membangun hubungan dengan pemasok dan mengadaptasi logistik rantai pasokan (58%) adalah tantangan paling signifikan dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan-perusahaan tersebut, mereja akan mencari mitra perbankan dengan lindung nilai valuta asing dan layanan penyelesaian multi-mata uang yang komprehensif (55%), jaringan lintas batas yang komprehensif dan pemahaman tentang pasar lokal (55%), serta manajemen uang tunai yang kuat kemampuan (48%) dan layanan konsultasi seperti penasihat keuangan dan peringkat baik dalam hal Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (48%).

Vice Chairman, ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan Eropa dan ASEAN menikmati hubungan ekonomi yang sangat kuat. Ia mengatakan ASEAN adalah mitra dagang terbesar ketiga Uni Eropa (UE) di luar Eropa dengan nilai perdagangan barang hampir 190 miliar Euro pada 2020, sebaliknya UE adalah mitra dagang terbesar ketiga ASEAN, menyumbang lebih dari 10% perdagangan ASEAN.

Leave a reply

Iconomics