Bio Farma: Pendapatan dari Produk Penanganan Covid-19 Sempat Meroket, Kini Melandai

0
609
Reporter: Maria Alexandra Fedho

PT Bio Farma (Persero) menyampaikan peningkatan pendapatan perusahaan didominasi dari produk penanganan Covid-19. Hal tersebut diungkapkan perusahaan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR.

Direktur Keuangan Manajemen Resiko dan SDM Bio Farma I.G.N Suharta Wijaya menjelaskan bahwa penjualan vaksin di dalam negeri sangat mendukung pendapatan perusahaan.

“Memang Bio Farma ini memproduksi vaksin, pendapatan dari vaksin dimana tahun 2020 yang mendukung pendapatan Bio Farma itu adalah penjualan vaksin di dalam negeri. Karena untuk ekspor pada waktu itu juga terkendala dengan logistik untuk penerbangan-penerbangan ke luar negeri,” kata I.G.N Suharta Wijaya pada 24 November 2022.

Pertumbuhan pendapatan PT Biofarma di tahun 2020 ke tahun 2021 mencapai 987%. Di tahun tahun 2020 pendapatan dari produk reguler sebesar Rp2,790 triliun, dan pada tahun 2021 produk reguler sebesar Rp3,294 triliun serta produk penanganan Covid-19 sebanyak Rp27,026 triliun.

Di tahun 2022 hingga September atau kuartal III, produk reguler sebesar Rp3,444 triliun dan produk penanganan Covid-19 sebesar Rp4,618 triliun. Perkiraan prognosa pada tahun 2022 untuk produk reguler sebesar Rp4,815 triliun dan penanganan Covid-19 sebesar Rp5,968 miliar.

Baca Juga :   3 Tahun Transformasi, Pertamina Tegakkan Budaya AKHLAK

Mengingat angka persebaran Covid-19 mulai melandai, maka dari tahun 2021 sampai dengan September 2022 ini turun sebanyak 64%. Meskipun begitu, angka produk reguler PT Bio Farma menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics