Digital Foodhal Zing Peroleh Pendanaan Seri A Senilai US$10 Juta

Operator ruang makan digital (digital foodhall) dan perusahaan teknologi pangan Zing Ventures mengamankan Tisana Ventures sebagai investor utama putaran pendanaan Seri A senilai US$10 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mendorong rencana ekspansi regional agresif grup yang dimulai dengan menumbuhkan jejak yang ada di Malaysia, memasuki Singapura pada kuartal IV tahun 2022 dan menembus pasar Indonesia pada 2023.

Ruang makan digital ZING adalah gabungan dari ruang makan dan dapur pengiriman yang memberdayakan merek F&B untuk berkembang di pasar virtual dan digital yang semakin meningkat saat ini. ZING mengklaim dapat memaksimalkan peningkatan permintaan pengiriman dan pengalaman bersantap multi-merek bagi pelanggan.

Menurut Co-Founder dan CFO ZING Ehon Chew, pendekatan baru pihaknya untuk segmen F&B ini telah terbukti berhasil dalam mengatasi tantangan utama pasar yang menghambat banyak bisnis F&B untuk membuka potensi penuh mereka.

“Melalui ekosistem mutakhir ZING dan solusi turnkey khusus kami, sejak saat itu kami telah membantu banyak merek F&B mengatasi perjuangan ekspansi konvensional mereka dan berkembang, secara lokal dan segera secara internasional, tanpa perlu mengeluarkan modal yang terlalu tinggi,” kata Chew dalam keterangan tertulis.

ZING telah memiliki kehadiran yang kuat di pasar Malaysia dengan sepuluh ruang makan digital yang beroperasi dan 16 lainnya sedang dalam pengembangan untuk tiga merek utama, yakni My Virtual Foodhall, TasteHere, dan United States of Food; setiap ruang makan digital dapat  menampung hingga 40 merek restoran virtual.

Suntikan dana baru ini akan semakin meningkatkan pengaruh ZING di lanskap F&B regional sambil menawarkan pengalaman F&B yang berbeda.

ZING menyebut telah bekerja dengan lebih dari 40 merek mitra F&B dengan penekanan ke merek ternama termasuk Nathan’s Famous, merek hotdog terkenal di dunia dengan sejarah 100 tahun; Cold Stone Creamery, rantai es krim Amerika yang populer; Majapahit, jaringan restoran terkenal di Malaysia; Chagee, konsep kedai teh artisanal dari Cina; Tail & Fin, sensasi Poke dari Las Vegas; Goobne, konsep ayam panggang oven #1 Korea Selatan, dan Union Artisan Coffee, rantai kafe terkenal di Malaysia.

Co-Founder dan CTO ZING Dr Koh Wee Lit mengatakan F&B selalu kaya data dan miskin informasi. Dengan menerapkan teknik penambangan data canggih ZING, merek bisa memahami pelanggan mereka dengan lebih baik. Menurutnya, wawasan ini adalah kunci untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang positif dan meningkatkan standar kepuasan pelanggan. Ini tentu menjadi solusi saling menguntungkan bagi pelanggan dan merek.

“Pada akhirnya, yang membedakan ZING adalah teknologi kami terjalin ke dalam DNA operasi kami. Bersama-sama, tim ZING memiliki hampir 200 tahun pengalaman gabungan tidak hanya dalam pengembangan teknologi tetapi juga dalam mengoperasikan merek F&B yang telah menjangkau dunia,” kata Dr Koh.

Pendanaan Seri A akan dipimpin secara strategis oleh Tisana Ventures, sebuah bisnis keluarga milik pemimpin perusahaan teknopreneur dan Minyak & Gas (O&G) ternama, Zainal Abidin Abdul Jalil. Zainal memiliki sejarah yang mengesankan dalam melayani operasi global di ExxonMobil sebelum memimpin Malakoff, produsen listrik independen. Zainal saat ini menjabat Anggota Dewan Dagang Nexchange Berhad (DNex), penyedia layanan di bidang teknologi dan energi di Malaysia. Dia berperan penting dalam mengubah DNex (sebelumnya dikenal sebagai Time Engineering Berhad) menjadi raksasa seperti sekarang ini.

“Saya yakin teknologi di Asia Tenggara akhirnya mendapatkan sorotan – yang terakhir dibuktikan dengan listing raksasa Grab dan GoTo di pasar modal. Di bidang fintech dan foodtech, saya yakin kita baru mulai melihat potensi dari segmen-segmen ini menjadi yang terdepan,” kata Zainal.

Ia mengatakan investasi grupnya di ZING mencerminkan kepercayaan atas hal ini dan pihaknya menyelaraskan lebih jauh secara sinergis dengan sisa portofolionya yang terdiversifikasi.