
LEN Siap Raup Peluang Railway Urban, Dimana Saja?

LEN Mini Automated Guided Transit/ LEN
Presiden Direktur PT LEN Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan pembangunan infrastruktur kereta urban atau dalam kota masih memiliki banyak ruang untuk berkembang. Konsep transportasi massal dengan jalur kereta memang sangat cocok untuk negara berpenduduk besar seperti Indonesia.
Zakky menuturkan pembangunan infrastruktur railway di Jakarta saja untuk saat ini baru mencapai 10%. Pengembangan moda transportasi ini masih sangat kecil.
“Untuk MRT (Mass Rapid Transport) saja saat ini baru dibangun 12 km dari kebutuhan 130 km, itu sampai 2030. Terus untuk LRT (milik) Jakpro, baru 3 km dari 100 km, dan LRT Jabodetabek baru 8 km dari 400 km. Jadi untuk Jakarta saja, masih luar biasa kesempatannya,” tandas Zakky.
Momentum ini dimanfaatkan oleh LEN dengan penyediaan teknologi signaling di bidang transportasi perkeretaapian di Indonesia. Zakky yakin akan kapabilitas dan teknologi yang dibuat perusahaannya untuk bersaing dengan negara lain.
LEN melihat juga ada peluang di wilayah-wilayah lainnya. Ia mengatakan masih banyak kota-kota besar lainnya yang masih belum memiliki sistem transportasi urban railway seperti Bogor, Medan, Surabaya, Bali dan Bandung. “Bandung juga lagi kita kejar. Kereta cepat kan 2 tahun lagi selesai. Jadi harus disinkronkan dengan sistem transportasi urban dalam kotanya juga,” ucap Zakky.
Pembangunan sistem railway urban di Bandung sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Daerah Bandung untuk mencari solusi paling cepat, murah dan efektif. “Jangan sampai fasilitas bagus menjadi bottleneck juga,” ujar Presiden Direktur LEN.
Pembangunan sistem transportasi railway urban tidak terlepas dari bagian prioritas utama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, yakni pembangun infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Transportasi kereta bisa menjadi darah mengalirkan manusia maupun barang maupun alternatif moda transportase lainnya.
Leave a reply
