SMF dan Pemkot Surakarta Sediakan Rumah Layak Huni untuk Hilangkan Pemukiman Kumuh

0
532
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Pemerintah bersama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF membenahi dan membangun rumah baru di Surakarta. Pemerintah dalam hal ini ialah Pemerintah Kota Surakarta dan Dinas Cipta Karya dan progam Kotaku atau Kota Tanpa Kumuh.

Bentuk bekerja sama tersebut berupa merealisasikan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Lokasi realisasi pembangunan terletak di Kawasan Semanggi, Kelurahan Mojo, Surakarta. Proyek ini diresmikan pada 18 November 2022.

“Terima kasih, kami merasa senang dan merasa terbantu dengan program ini, dan hari ini rumah-rumahnya sudah selesai, warga sudah menerima kuncinya dan bisa segera pindah hari ini, jadi rumahnya bisa segera ditempati, direlokasi,” kata Walikota Surakarta Gibran Rakanuming Raka dalam keterangan resmi yang diterima pada 19 November 2022.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk dari komitmen Perseroan sebagai Special Mission Vehicle dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Ananta mengatakan Program Pembangunan Rumah Layak Huni di Kawasan Semanggi ini salah satu upaya mengurangi kekumuhan di bantaran sungai. Program ini juga diharapkan dapat membantu penanganan kemiskinan ekstrem, dengan merelokasi warga ke permukiman yang lebih layak sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Baca Juga :   Perlindungan Sosial Dinilai Penting untuk Kemajuan dan Kurangi Kemiskinan

Dirut SMF menjelaskan bahwa memang sudah tugas SMF membantu pendanaan infrastruktur perumahan.

“Sebagai BUMN dibawah Kementerian Keuangan salah satu tugas kami adalah membantu pendanaan infrastruktur perumahan, salah satunya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni. Sumber dana SMF berasal dari APBN dan pasar modal, dan Program Kotaku ini merupakan program jangka panjang yang kami lakukan dari Sabang sampai Merauke. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkannya bantuan ini dengan sebaik-baiknya dengan terus menjaga dan merawat rumahnya agar dapat memberikan manfaat jangka panjang,” jelas Ananta.

Program inisiatif strategis SMF bersama pemerintah berhasil menyelesaikan sebanyak 47 rumah layak huni telah di wilayah RW 1 Kelurahan Mojo yang memiliki luas 3,72 Ha, yang merupakan bagian dari Kawasan Semanggi yang memiliki total luas 15.368 Ha.

Awal pembangunan RLH ini dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pada 17 Desember 2021 antara SMF, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Kementerian PUPR, serta Pemerintah Kota Surakarta yang dikoordinir oleh Kementerian.

Pemilihan lokasi pembangunan rumah baru ini karena wilayah tersebut telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah Surakarta untuk warga yang sebelumnya bermukim di kawasan kumuh bantaran Sungai Pemulung Bengawan Solo.

Baca Juga :   SIG Kerja Sama dengan Resinergi soal RDF untuk Kurangi GRK

Kini, warga Mojo yang berpencaharian tidak tetap seperti buruh bangunan, petugas parkir, serta buruh serabutan dapat memiliki hunian yang layak dan sehat dibandingkan hunian sebelumnya. Yang mana hunian tersebut memiliki karateristik permukiman yang tidak layak, tidak sehat dan tidak teratur yang memadati sepanjang drainase sabuk tanggul Sungai Pemulung Bengawan Solo. Sebelumnya, warga Mojo tinggal di sekitar Tanggul Parapet Sungai Pemulung Bengawan Solo.

Dengan program ini, SMF mengalirkan bantuan dana hibah sebesar Rp3,2 miliar dengan menggunakan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

Surakarta menjadi kota ke-13 yang diresmikan, dari total 16 lokasi yang sudah terealisasi di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan hingga NTT. Sejak tahun 2019 hingga saat ini, Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 370 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran hingga sebesar Rp27,64 miliar.

Leave a reply

Iconomics