Anggota Komisi XI Ini Dorong OJK Segera Tuntaskan Kasus Perusahaan Asuransi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta menuntaskan persoalan perusahaan asuransi bermasalah seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Bumiputera, Kresna Life, dan Wanaartha Life. Karena itu, OJK diminta segera mengambil langkah tegas untuk menindak asuransi bermasalah lainnya.

Dalam pencabutan izin usaha Wanaartha Life pada 5 Desember 2022, misalnya, kata anggota Komisi XI DPR Puteri Komarudin, OJK bisa menjadikannya sebagai catatan untuk meningkatkan kualitas pengawasan secara komprehensif terhadap 13 perusahaan asuransi bermasalah, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

Menurut Puteri, OJK telah menetapkan status pengawasan khusus terhadap 13 perusahaan asuransi yang terdiri atas 7 perusahaan asuransi jiwa, dan 6 perusahaan asuransi umum yang di dalamnya termasuk perusahaan reasuransi. OJK diminta dapat mengawasi secara intensif dan komprehensif terhadap 13 perusahaan itu.

“Jangan sampai kecolongan yang justru menimbulkan kerugian pemegang polis. OJK harus dalami akar permasalahannya dan pastikan rencana penyehatan setiap perusahaan asuransi ini mampu menjawab permasalahan yang dihadapi,” kata Puteri dalam keterangan resminya, Rabu (18/1).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerima Dewan Komisioner OJK serta seluruh perwakilan pimpinan asosiasi dan industri di sektor jasa keuangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (16/1) lalu.

Dalam pertemuan itu, Ketua OJK Mahendra Siregar mengatakan, Jokowi memberikan arahan untuk segera menuntaskan permasalahan yang ada di industri asuransi. Saat ini, OJK sedang menangani kasus gagal bayar perusahaan asuransi Wanaartha Life, Kresna Life dan AJB Bumiputera.

Terkait perusahaan yang bermasalah itu, kata Mahendra, pihaknya terus berupaya untuk mendorong penyelesaian dari beberapa perusahaan asuransi bermasalah yang sampai saat ini sedang dilaksanakan. “Kami berharap dalam waktu dekat kami akan melaporkan secara terpisah perkembangan terkini dari penanganan beberapa industri asuransi itu,” kata Mahendra.