
Berkontribusi terhadap Ekonomi, Pesantren Dinilai Layak Dapat Perhatian di APBN

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi/Iconomics
Pesantren dinilai cukup memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia berkat dukungan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Karena itu, pesantren dinilai perlu mendapat perhatian khusus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023-2024.
“Itu membutuhkan satu inovasi-inovasi, SDM yang tangguh, dan juga bagaimana kolaborasi dengan stakeholders, kerja sama dengan lembaga-lembaga dan kementerian. Ini sudah mulai dielaborasi oleh para teman-teman, para kyai, para pengasuh pesantren yang sudah mulai merintis usaha,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi dalam sebuah diskusi virtual, Senin (25/10).
Fathan mengatakan, pihaknya optimistis akan kebangkitan pesantren dengan berkolaborasi dan kerja sama antar-pihak. Melalui penerapan ekonomi syariah juga dapat menjadi peluang yang baik bagi kontribusi perekonomian nasional, terutama untuk di masa yang akan datang.
“Apalagi beberapa kali kami berdiskusi dengan beberapa pelaku ekonomi, misalnya bank syariah Indonesia yang menargetkan 2024 bisa menjadi terbesar di Asean, terbesar di Asia, nanti bisa nomor 5 atau 6 di dunia,” ujar Fathan.
Agar target itu tercapai, kata Fathan, dibutuhkan suatu infrastruktur yang kuat dan dukungan ekosistem sosial yang mampu menopang langkah-langkah untuk menuju transformasi umat melalui sistem ekonomi syariah di Tanah Air. Dengan penduduk muslim terbesar tentu bank syariah butuh ekosistem umat muslim yang kuat, yang bisa mendukung secara kuat dari sisi sosiologis.
Karena itu, kata Fathan, lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Holding Ekonomi dan Bisnis Pesantren pihak yang berwenang bersama masyarakat bisa bersinergi merumuskan pembangunan dan percepatan kemandirian pesantren lewat sistem ekonomi syariah.
“Saya kira dengan demikian maka mukernas ini bisa merumuskan langkah-langkah besar,” katanya.
Leave a reply
