Kerja Sama BRIN dan Kementerian ESDM Penting Perkuat Sistem Peringatan Dini Bencana

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dinilai perlu meningkatkan kerja sama strategis mengenai pembaruan serta pemeliharaan sistem peringatan dini bencana alam di sejumlah titik rawan. Kerja sama kedua lembaga ini penting dilakukan untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana alam sehingga bisa diantipasi untuk meminimalisir korban sekecil mungkin.

“Kedua badan ini punya sumber daya yang memadai untuk menghasilkan produk dan sistem peringatan dini bencana alam yang dibutuhkan. Saat ini Indonesia perlu menambah alat peringatan dini bencana di berbagai daerah untuk mengantisipasi jatuh korban saat terjadi bencana alam,” kata anggota Komisi VII DPR Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (21/12).

BRIN dengan segala kemampuan jaringannya, kata Mulyanto, dapat menghasilkan produk inovasi yang dibutuhkan saat menanggulangi suatu bencana alam. Sementara Badan Geologi Kementerian ESDM disebut dapat membantu dari sisi pengoperasian serta pemeliharaan alat yang digunakan.

“Kita ini seperti tinggal di daerah lingkar api atau ring of fire yang berbahaya. Karena itu, kesiapsiagaan serta ketersediaan sistem peringatan dini bencana serta kelancaran komunikasi kepada masyarakat menjadi keharusan,” kata Mulyanto.

Selaku mitra dari pemerintah, kata Mulyanto, Komisi VII DPR akan mendorong serta mengupayakan prioritas anggaran untuk kebutuhan dan keamanan masyarakat yang menyangkut hal tersebut. Berdasarkan pengalaman letusan Gunung Semeru baru-baru ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi pemerintah untuk mengantispasi secara dini dan mengedukasi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam.

“Ini merupakan suatu keharusan bagi kita yang tinggal di negara yang dikepung oleh risiko bencana gunung berapi. BRIN dan Badan Geologi Kementerian ESDM serta BMKG mestinya memperhatikan tingkat prioritas masalah ini,” katanya.