
Potensi dan Kontribusi Cukup Besar ke PDB, Pemerintah Harus Perhatikan kepada UMKM

Anggota Komisi XI DPR Andi Achmad Dara/Dokumentasi DPR
Pemerintah diminta memperhatikan persoalan yang kerap dihadapi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Adapun persoalan itu masih terkait modal usaha yang dinilai masalah klasik yang perlu dibenahi pemerintah.
“Kendala klasik UMKM dalam mengakses modal dan fasilitas perbankan tidak boleh terjadi di masa mendatang. Pemerintah harus hadir secara penuh,” kata anggota Komisi XI DPR Andi Achmad Dara dalam keterangan resminya, Senin (2/1).
Andi mengatakan, langkah konkret yang bisa ditempuh pemerintah membantu UMKM adalah dengan memberi kemudahan akses modal dan ventura dengan bunga yang terjangkau. Ini penting karena UMKM dinilai berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Di masa krisis ekonomi, kata Andi, UMKM memiliki kemampuan menanggulangi dampak dari potensi krisis ekonomi dan ketidakpastian global yang terjadi. Untuk saat ini, data menunjukkan jumlah UMKM mencapai 65 juta unit dan mampu menyerap 97% pangsa tenaga kerja di Indonesia.
Selanjutnya, kata Andi, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 14,4% dari sisi ekspor nasional. “Ekonomi rakyat Indonesia itu identik dengan UMKM. Jumlah UMKM yang terdata itu 65,46 juta. Ini masih banyak yang belum terdata,” ujar Andi.
Karena itu, kata Andi, dengan potensi dan kontribusi UMKM itu sudah seharusnya pemerintah memberi perhatian lebih. Pemerintah diharapkan tidak mengabaikan UMKM, dan mendorong tingkat produktivitasnya untuk lebih berkembang, serta memiliki daya saing internasional.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, ekonomi Indonesia masih berpeluang tumbuh meski tengah situasi ketidakpastian global. Pertumbuhan diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, dan membuka lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas sektor riil, utamanya UMKM.
“Salah satu caranya adalah terus, kita ingin terus memperkuat usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah yang telah terbukti menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi negara kita, Indonesia,” kata Jokowi.
Leave a reply
