Prabowo: Dinamika Politik Saat Ini Penuh Manuver dan Pengkhianatan

Bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menyebutkan belakangan ini dinamika politik diwarnai dengan manuver dari sejumlah pihak. Karena itu, partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju untuk tetap solid dan tidak terpecah karena manuver politik tersebut.

Menurut Prabowo, perpecahan terjadi karena adanya sejumlah pihak yang tidak ingin Indonesia bersatu untuk maju. Tidak sekadar manuver, belakangan ini politik Indonesia dinilai sarat dengan aroma-aroma pengkhianatan.

“Ini harus kita introspeksi, selama sejarah Indonesia ini, Belanda berkuasa karena di antara kita (perang). Perusahaan kecil (VOC) bisa taklukkan kerajaan-kerajaan kita,” kata Prabowo dalam acara Partai Gelora di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta beberapa waktu lalu.

Prabowo mengatakan, pihaknya berani menerima dari Partai Gelora karena partai tersebut dinilai ikhlas, sebagaimana partai politik lain yang juga mendukungnya. “Ikhlas dan tulus, tapi saudara-saudara memang yang maha besar yang maha kuasa selalu memberi kepada kita petunjuk-petunjuk,” ujar Prabowo.

Masih kata Prabowo, pihaknya hingga saat ini masih terus belajar soal politik. Dan, Prabowo mengaku memahami dalam dunia politik segala sesuatu bisa saja terjadi dan berubah.

“Di bidang politik kita tidur malam hati kita kadang-kadang dag dig dug, apa yang terjadi besok pagi. Tapi karena kita sudah banyak mengalami dan kita kembali, kita pasrah. Kita jalankan, apa yang kita rasa itu benar,” ujar Prabowo.

Soal nama koalisi, kata Prabowo, mungkin saja berubah lagi sesuai dengan dinamika politik yang terjadi. Namun, untuk saat ini Prabowo memilih untuk memakai nama Koalisi Indonesia Maju.

“Logika saya itu nama yang baik karena kita berada di jajaran tim yang dipimpin selama ini Pak Joko Widodo. Kita percaya beliau meletakkan dasar-dasar yang baik untuk ekonomi ke depan,” tutur Prabowo.