
Pertamina Power Indonesia Komitmen Turunkan Hidrokarbon Jadi EBT

Tangkapan layar YouTube, CEO Pertamina Power Indonesia Heru Setiawan dalam rapat dengan Komisi VII DPR/Iconomics
PT Pertamina Power Indonesia mengawal transisi pengembangan kapasitas energi baru terbarukan (EBT) seperti geothermal, gas dalam rangka keberlanjutan, akses, mobilita dan energi bersih. Ini tidak sekadar menjadi inisiatif dari Indonesia melainkan juga global dalam rangka menurunkan hidrokarbon.
“Ini akan diganti dengan EBT. Masyarakat akan mengkonsumsi energi terbarukan dan bersih,” kata CEO Pertamina Power Indonesia Heru Setiawan dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (25/11).
Heru mengatakan, pihaknya bekoordinasi dengan PT PLN (Persero) dan PT Len Industri (Persero) memproduksi panel surya atau disebut sebagai solar cell. Tidak hanya itu, juga dalam hal memproduksi baterai. Dengan amanat ini, kata Heru, pihaknya akan memprosesnya ke depan.
Kondisi EBT di Pertamina, kata Heru, ada kegiatan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dengan mengolah limbah sawit menjadi biogas. Kemudian, perseroan juga membangun pembangkit geothermal 670 megawatt yang akan dikembangkan menjadi 1,4 gigawatt ke depan.
“Ini semua bagian dari target kami untuk mencapai EBT 23% di 2025. Ini akan terus kita tingkatkan inisiatif melalui ekosistem, bahan baku dan penggunaannya bersama-sama dengan PLN. Target Pertamina saat ini pembangkit 681 megawatt dan dalam 5 tahun menjadi 4,4 gigawatt yang digerakkan geothermal dan jenis-jenis EBT yang lain,” kata Heru.
Leave a reply
